Banjir Rendam Sejumlah Wilayah di Sumbar

Banjir Rendam Sejumlah Wilayah di Sumbar

Batang Lembang di kawasan Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, meluap, Sabtu (23/11/2025), akibat hujan lebat sejak Sabtu (22/11/2025). Foto: Yose Hendra

Langgam.id – Sejumlah daerah di Sumatera Barat kembali dilanda banjir setelah hujan lebat mengguyur sejak Sabtu (22/11/2025) hingga Minggu (23/11/2025). Pantauan Langgam.id, banjir terlihat menggenangi kawasan Koto Baru, Kecamatan Kubungan, Kabupaten Solok. Air merendam badan jalan dan pemukiman warga di pinggiran sungai Batang Lembang, setelah hujan deras tak kunjung berhenti sejak kemarin.

Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, banjir juga terjadi di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, kemudian di kawasan Aia Mancua, Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar. Kondisi serupa juga dilaporkan terjadi di beberapa titik di Kota Padang.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Jalan DPR Ujung, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, RT 04 RW 08. Salah satu yang berhasil diselamatkan adalah seorang ibu hamil yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian air hingga 120 sentimeter.

“BPBD Sumbar menerima laporan adanya satu Kepala Keluarga (KK) dengan dua jiwa, termasuk seorang yang sedang hamil, terjebak di dalam rumah akibat ketinggian air mencapai 120 cm,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Al Banna.

Tim Rescue BPBD Padang bersama Basarnas dan warga setempat langsung menuju lokasi. Enam personel dikerahkan dan berhasil mengevakuasi ibu hamil tersebut dalam kondisi selamat.

Di Tanah Datar, Kepala Pelaksana BPBD, Ermon Revlin, mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, disertai hujan lebat dan angin kencang, dinilai meningkatkan potensi banjir, longsor, serta banjir bandang di sejumlah kecamatan.

“Kami mengimbau warga yang tinggal di sekitar aliran sungai dan lereng perbukitan untuk lebih waspada. Hujan lebat masih berpotensi terjadi,” ujar Ermon, Jumat (21/11/2025). Ia juga mengingatkan warga yang rumahnya berada dekat pohon besar untuk mengantisipasi potensi tumbang akibat angin kencang.

Ermon menambahkan, BPBD Tanah Datar terus melakukan pemantauan dengan memanfaatkan kamera Early Warning System (EWS) yang terhubung langsung ke posko induk. Sistem ini memantau kondisi sungai-sungai berhulu dari Gunung Marapi dan Gunung Sago yang kerap mengalami peningkatan debit secara tiba-tiba.

Selain itu, upaya mitigasi juga dilakukan melalui pembersihan aliran sungai bersama Satgas PB Nagari Andaleh Baruh Bukik di Kecamatan Sungayang. Kegiatan tersebut terutama difokuskan pada aliran Batang Sago.

“Batang Sago merupakan aliran batang air yang berhulu dari Gunung Sago dan mengaliri Andaleh serta Tanjung Sungayang. Aliran ini bertemu dengan Batang Bangkahan yang berasal dari Gunung Marapi,” jelas Ermon.

BPBD mengimbau warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri jika melihat tanda-tanda bahaya seperti meningkatnya debit sungai atau retakan tanah, serta segera melapor kepada pemerintahan nagari atau BPBD terdekat. (*/Yh)

Baca Juga

Cuaca Buruk Terjang Padang Pariaman, Jalan Padang Baru - Kampung Bonai Amblas
Cuaca Buruk Terjang Padang Pariaman, Jalan Padang Baru – Kampung Bonai Amblas
Filipe Chaby Resmi Akhiri Kontrak dengan Semen Padang FC
Filipe Chaby Resmi Akhiri Kontrak dengan Semen Padang FC
BPBD Evakuasi Ibu Hamil Terjebak Banjir Kota Padang
BPBD Evakuasi Ibu Hamil Terjebak Banjir Kota Padang
Semen Padang FC akhirnya memetik kemenangan penting usai menumbangkan Persijap Jepara pada Kamis (20/11/2025) di Stadion Bumi Kartini. 
Semen Padang FC Raih Kemenangan Perdana di Era Dejan Antonic, Akhiri Tren Kekalahan Beruntun
Satreskrim Polres Solok Kota Bongkar Kasus Pembunuhan Berencana di Tanah Garam
Satreskrim Polres Solok Kota Bongkar Kasus Pembunuhan Berencana di Tanah Garam
Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menekankan pentingnya hilirisasi agar Indonesia tidak lagi bergantung pada ekspor gambir mentah
Lepas Ekspor 27 Ton Gambir Sumbar ke India, Mendag Dorong Hilirisasi