Langgam.id – Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK UNAND) menggelar Sidang Terbuka Senat dan Orasi Ilmiah dalam rangka Lustrum XIV sekaligus Dies Natalis ke-70 di Convention Hall Kampus Limau Manis, Senin (8/9/2025).
Acara ini turut ditandai dengan peluncuran tiga buku karya dr. Zulfarman dan tim, yaitu "Transformasi untuk Kejayaan Bangsa", "Berdiri dan Tumbuhnya Fakultas Kedokteran Universitas Andalas", serta "Jejak Sebelum Sumpah Dokter".
Dekan FK, Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-KL(K), FACS, FFSTEd, menyampaikan bahwa peringatan ini menjadi momentum untuk refleksi, evaluasi, dan mengenang kontribusi para alumni.
Ia juga mengungkapkan bahwa FK UNAND berhasil menempati peringkat ke-9 fakultas kedokteran terbaik di Indonesia versi EduRank.
Menurutnya, pencapaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan peran aktif alumni dalam membawa nama baik almamater.
Menghadapi era transformasi digital, dekan menegaskan komitmen FK UNAND dalam memperkuat sistem informasi digital sebagai salah satu pilar utama mendukung pembelajaran dan tata kelola, baik akademik maupun non-akademik.
“Kami berterima kasih atas dukungan alumni, khususnya melalui MPZ IKA FK UNAND yang kini telah berkembang menjadi Lembaga Amil Zakat (LAZ),” ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui masih ada tantangan, terutama terkait kebutuhan sumber daya manusia seiring dibukanya tujuh program studi baru sejak FK UNAND berstatus PTNBH.
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., d
menyoroti empat tantangan utama yang dihadapi FK UNAND, yakni transformasi digital, meningkatnya kebutuhan dokter dan tenaga kesehatan berkualitas, tuntutan kolaborasi multidisipliner dan global, serta pentingnya memperkuat pendidikan karakter dan etika profesi.
“Marilah kita jadikan FK UNAND bukan hanya tempat mencetak tenaga medis, tetapi juga pusat inovasi, pengabdian, dan inspirasi bagi bangsa,” kata rektor.
Apalagi, imbuhnya, tahun depan FK UNAND kehadiran program studi baru yakni Kedokteran Hewan, tentu inovasi dan peningkatan kualitas harus terus diutamakan.
Orasi ilmiah dalam acara ini disampaikan oleh Dr. dr. Finny Fitry Yani, Sp.A, Subsp.Respi(K), dengan topik "Tuberkulosis (Anak): Tantangan dan Peran Pre-Service Training Berbasis Prinsip".
Ia menekankan bahwa Indonesia masih menjadi negara dengan kasus tuberkulosis tertinggi kedua di dunia, sehingga diperlukan strategi pendidikan kedokteran yang lebih efektif dan berbasis pada kebutuhan aktual.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar dr. Aklima, MPH, mewakili Gubernur Sumatera Barat, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Fokus utamanya mencakup kesehatan ibu dan anak, pencegahan penyakit menular, serta perluasan akses jaminan kesehatan.
Menurutnya, FK UNAND memiliki peran strategis dalam menghasilkan tenaga medis yang kompeten guna mendukung target WHO dalam mengeliminasi tuberkulosis pada tahun 2050.
Dalam acara ini, FK UNAND juga memberikan penghargaan kepada sivitas akademika berprestasi dan kepada mereka yang telah purna tugas, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi dalam pengembangan fakultas.