Langgam.id - Polisi berhasil mengungkap pelaku perampokan seorang nenek bernama Guslina (84), sebelumnya tertulis 79 tahun, di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Saat kejadian, korban dibekap dan dianiaya pelaku, kondisi korban mengalami luka lebam di wajah hingga gigi patah.
Hasil penyelidikan, pelaku ternyata keponakan korban, bernama Syahrial (51). Pelaku bahkan sempat dampingi kepolisian ketika melakukan olah TKP.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol M Yasin, mengatakan dalam olah TKP itu polisi sudah mulai curiga terhadap pelaku. Sehingga, pelaku sempat dibawa untuk dilakukan interogasi.
"Saat di TKP pelaku melayani kami saat olah TKP, menunjukkan detail isi rumah, bahkan ikut bersedih karena keluarganya jadi korban," ujar Yasin, Jumat (18/7/2025).
Yasin menyebutkan meskipun awalnya selalu berbohong, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya setelah diinterogasi selama 13 jam.
"Dalam interogasi itu cukup banyak kejanggalan keterangan pelaku. Kami cecar berbagi pertanyaan hingga akhir pelaku tidak bisa berkilah," ungkapnya.
Ngaku untuk Biaya Sekolah Anak
Dari pengakuan pelaku, kata Yasin, pelaku melakukan aksi pencurian dengan kekerasan ini karena terdesak ekonomi. Pelaku beralasan untuk biaya sekolah anaknya.
Namun, kepolisian terus mendalami keterangan pelaku, berikut dengan modusnya. Karena pelaku diketahui juga sebagai pemakai narkoba.
"Jadi pelaku berniat melakukan aksinya sesaat saja, dari pengakuannya. Karena terdesak ekonomi tadi, biaya sekolah anak. Tapi kami terus dalami," imbuhnya.
Sudah Dianggap Anak
Yasin menambahkan korban dan pelaku memiliki hubungan yang sangat dekat. Korban besar di rumah korban, sehingga sudah dianggap sebagai anak. Kemudian setelah menikah, pindah rumah.
Kediaman pelaku tidak jauh dari rumah korban, hanya berjarak sekitar dua kilometer.
"Pelaku keponakan korban, sudah dianggap anak kandung oleh korban. Pelaku besar bersama korban. Korban kecewa," ucap Yasin.
Ngaku Barang yang Dicuri Tidak Dapat
Ia menjelaskan dari pengakuan pelaku, barang yang dicuri tidak dapat. Akan tetapi, korban mengaku kehilangan kalung lima emas dan cincin dua emas disertai uang tunai Rp 160 ribu.
"Kami masih mendalami keterangan pelaku. Si pelaku mengatakan, tidak sempat mengambil barang berharga tersebut. Kami dalami, kami kumpulkan informasi," katanya.
Baca juga: Nenek di Padang Dirampok Saat Ingin Salat Tahajud: Dibekap-Dipukuli, Emas Raib
Yasin menyebutkan, masih dari pengakuan pelaku, saat beraksi pelaku panik hingga tidak bisa membuka pintu utama rumah. Sehingga lari ke atas plafon dapur.
"Sempat buka paksa pintu depan, tidak bisa. Lari ke dapur, panjat plafon dapur lalu kabur," pungkasnya. (*/y)