Langgam.id - Pumma alias Puncak Macau Malalo di Kabupaten Tanah Datar makin menarik perhatian publik akhir-akhir ini. Selain bisa menikmati panorama Danau Singkarak, puncak ini cocok untuk olah raga paralayang.
Puncak ini terletak di Nagari Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan. Tepat di atas puncak, terdapat pohon yang dinamakan Kayu Macau. Rilis Humas Pemkab Tanah Datar pada Selasa (7/1/2020) menyebut, konon dari sanalah cikal bakal nama Puncak Macau Malalo itu berasal.
Puncak Macau berjarak sekitar 1 km dari jalan utama Malalo menuju Solok. Keindahan alam yang masih asri, menjadi daya tarik utama destinasi ini.
Di kawasan ini pula kegiatan paralayang dalam rangkaian Pesona Malalo digelar. Selain paralayang, juga ada Pumma Trail Adventure yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma pada Minggu (5/1/2020) lalu.
Bagi yang suka berparalayang, angin yang stabil membuat puncak ini cocok menjadi tempat start olah raga udara itu. Beberapa waktu terakhir, banyak pegiat paralayang yang datang untuk latihan.
Bagi yang tak suka paralayang, menyaksikan panorama Danau Singkarak dari ketinggian, sudah lebih dari cukup.
"Menakjubkan bisa melihat Danau Singkarak secara keseluruhan. Keberadaan destinasi ini perlu dinformasikan ke masyarakat baik daerah, nasional maupun internasional. Kita berharapkunjungan wisatawan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Zuldafri Darma.
Untuk itu, ia berharap masyarakat setempat dapat menjaga budaya, lingkungan dan kenyamanan. Sehingga, suasana yang menakjubkan itu bisa dinikmati dalam waktu panjang.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar Abdul Hakim mengatakan bahwa ke depan Puncak Macau Malalo masuk kedalam daftar tujuan paket tur wisata untuk menarik lebih banyak lagi kunjungan wisata ke Tanah Datar.
“Destinasi ini memang terbilang baru. Dengan memasukannya ke dalam paket tur wisata, kita optimistis kunjungan ke wisata ke Tanah Datar dapat meningkat. Untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat, kita akan sosialisasikan kepada masyarakat untuk menyediakan home stay di sekitar objek wisata ini,” katanya.
Camat Batipuh Selatan Heru Rachman mengatakan beberapa destinasi wisata di Batipuh Selatan akan dikoneksikan. Sehingga para wisatawan dapat berlama-lama dan bermalam di daerah itu.
“Banyak potensi wisata di Batipuh Selatan. Nanti semua itu dirangkum menjadi satu perjalanan menarik. Wisatawan cukup naik boat di Tanjung Mutiara bisa berkunjung ke Galundi Singkarak, Wisata Sumpur, Raflesia Padang Laweh hingga ke Puncak Macau Malalo. Bagi yang ingin menginap, Batipuh Selatan mempunyai satu Hotel dipinggir Danau Singkarak,” tuturnya.
Berbekal pengalaman menghidupkan kembali destinasi wisata Rumah Pohon Tabek Patah di Kecamatan Salimpaung, ia optimistis dapat memajukan potensi wisata ini.
“Di nagari, kita arahkan dalam perencanaan dana APB Nagari 2020. Kita fokus untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat ke arah pengembangan pariwisata. Contohnya seperti pembangunan fisik objek dan pelatihan serta sosialisasi pelaku wisata dan masyarakat agar ramah dan baik dalam melayani tamu,” ujarnya. (*/SS)