Langgam.id - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i melepas jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 8 Embarkasi Padang pada Jumat (16/5/2025) malam di Asrama Haji.
Dalam pelepasan itu, ia didampingi oleh Staf Ahli, Iswandi Syahputra dan Tenaga Ahli, Junisab Akbar, serta Kakanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan pesan penting kepada jemaah haji Embarkasi Padang untuk menjaga kesehatan dengan cara memperbanyak minum air zam-zam.
"Pesan saya yang paling penting adalah jaga kesehatan. Caranya pertama, tetaplah minum air zam-zam. Di hotel kita siapkan dirigen, 5 liter 10 liter, pulang dari masjid bawa zam zam masukkan ke situ, bawanya mungkin pakai plastik," ujarnya dilansir dari rilis Kemenag Sumbar, Sabtu (17/5/2025).
"Asal minum zam-zam, kecuali minum kopi, minum teh, minum susu tapi kalau air putih zam-zam, Insyaallah yang encok, rematik, darah tinggi, kolesterol, asam urat, normal. Syaratnya zam-zam," bebernya.
Pesan kedua, Wamenag mengharapkan jemaah memakan semua makanan yang ada. "Dari sekarang bercita-citalah memakan makanan yang ada di sana. karena makanan Sumate=ra Barat ini siapa yang bisa menandingi. Nanti disana jangan pilih-pilih, makan semua," tuturnya.
Ketiga, jika badan sehat dan kuat, semangat silahkan lakukan yang sunnah-sunnah. Tetapi kalau badan kurang, tolong dihemat tenaga untuk puncak haji tanggal 9-13 zulhijjah. Karena di hari itulah menentukan bapak ibu ini haji atau enggak.
"Apalagi sebelum haji bolak-balik umrah, jangan. Nanti udah selesai haji, mau umroh sunat lagi silakan. Tapi menurut saya sebelum haji yang badannya kurang sehat, sekali saja yang penting hajinya selesai, sebelum haji cukup sekali," terangnya.
Keempat bagi yang sudah makan obat terjadwal tolong disiplin. Obatnya langsung dibuka, dikumpulin dan diletakkan di tempat khusus supaya disiplin minum obat.
Kelima, jangan sering-sering nelpon ke rumah. Soal kebun, soal apa serahkan kepada Allah yang menjaganya, fokus menyempurnakan ibadah.
Keenam jaga kekompakan. "Kalau panitia bilang kita murur atau tanazul kita ikuti. Karena murur dan tanazul itu sudah menjadi keputusan Kementerian Agama," tegasnya.
Terakhir berdoalah kepada Allah agar haji kita tahun ini diterima oleh Allah sehingga kita menjadi haji yang mabrur dan mabrurah. "Tanda haji dan hajjah mabrurah itu, apabila ibadahnya bisa merubah sikapnya.
"Haji yang mabruk itu dia kehilangan kebanggaan terhadap apapun bahkan kebanggaan terhadap leluhurnya. Dengan pangkatnya dia enggak bangga kecuali dia berencana bagaimana pangkatnya digunakan untuk mentaati Allah," ungkap Wamenag. (*/yki)