Langgam.id - Gunung Marapi yang terletak dalam kawasan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sampai saat ini telah dipadati oleh para pendaki sejak beberapa waktu lalu. Momen libur Natal dan Tahun Baru menjadi faktor yang menyebabkan daerah tersebut ramai dikunjungi para pendaki.
"Libur Natal dan Tahun Baru ini (pendaki) mulai banyak karena libur. Sejak Jumat (21/12) kemarin, sudah banyak mendaki Gunung Marapi," ujarnya Hartanto saat dihubungi Senin (24/12).
Namun, bagi para pendaki yang hendak merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Marapi, diminta untuk tetap waspada. Sebab, Gunung Marapi hingga saat ini masih dalam status waspada pada level 2.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Hartanto, mengatakan status waspada Gunung Marapi telah diberlakukan sejak 2001 hingga saat ini. Bahkan, pada 2017 sempat terjadi letusan, yangn menyebabkan beberapa pendaki terjebak.
"Status Marapi masih waspada di level dua, rekomendasinya tiga kilometer dari puncak tidak boleh ada pendakian. Terakhir Bulan Mei 2017, beberapa (pendaki) sampai terjebak di puncak, jadi dimohon bagi para pendaki tidak beraktivitas di puncak gunung," kata Hartanto.
Ia mengharapkan para pendaki tidak mendekati lapangan yang berada di puncak Gunung Marapi. Apabila berkemah, sebaiknya didirikan di bawah radius tiga kilometer dari puncak gunung.
"Di puncak, di lapangan itu, sudah masuk garis radius tiga kilometer sangat berbahaya jika terjadi erupsi. Jadi, apabila pendaki tetap bersikeras mau camping, disarankan sebaiknya di bawah, masih di batas hutan," ujarnya.
Hartanto mengatakan, pihaknya telah memasang plang peringatan untuk para pendaki agar tidak mendekati puncak gunung dalam radius tiga kilometer. Terdapat dua plang peringatan di Jalur Koto Baru yang menjadi akses masuk dan dimulainya pendakian bagi para pendaki.