Langgam.id - Operasi Zebra Singgalang 2024 yang berlangsung sejak 14 hingga 27 Oktober resmi berakhir, menunjukkan penurunan angka kecelakaan lalu lintas di Kota Padang, Sumatra Barat, meski diiringi peningkatan pelanggaran.
“Alhamdulillah, operasi ini berhasil menurunkan angka kecelakaan dibandingkan tahun 2023,” kata Kasat Lantas Polresta Padang, Kompol Alfin, dilansir dari Infopublik Padang, Selasa (29/10/2024).
Menurutnya, jumlah kecelakaan pada 2024 turun menjadi 23 kasus dari 40 kasus pada 2023, dengan korban meninggal juga berkurang dari dua menjadi satu orang. "Penurunan ini mencapai 20 persen," jelasnya.
Namun, selama operasi, pelanggaran lalu lintas mengalami peningkatan. Satlantas Polresta Padang mencatat sekitar 900 tilang dikeluarkan. Pelanggaran yang mendominasi antara lain pengendara di bawah umur, tidak memakai helm, dan melawan arus.
“Operasi ini fokus pada pelanggaran kasat mata dan knalpot bising. Pelanggar knalpot diwajibkan mengganti knalpot dengan yang sesuai spesifikasi,” tambah Kompol Alfin.
Satlantas Polresta Padang juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi tentang larangan berkendara bagi siswa yang belum memiliki SIM. “Kami mengimbau murid di bawah 17 tahun yang belum memiliki SIM untuk tidak mengendarai kendaraan, dan bagi yang memiliki SIM, kami minta tetap tertib,” jelasnya.
Tujuan utama Operasi Zebra Singgalang 2024, lanjut Kompol Alfin, adalah meningkatkan disiplin berlalu lintas dan kesadaran hukum, menekan angka kecelakaan, pelanggaran, serta kejahatan terkait kendaraan. Prioritas pelanggaran mencakup pengendara di bawah umur, berkendara dalam pengaruh alkohol, tidak memakai helm SNI, dan mereka yang menerobos lampu merah.
"Pelanggaran lain seperti melawan arus, menggunakan ponsel saat berkendara, penggunaan strobo pada kendaraan pribadi, dan knalpot tidak sesuai spesifikasi juga mendapat perhatian khusus," tutup Kompol Alfin. (*/Yh)