Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang berencana memasukkan Tradisi Cheng Beng ke dalam kalender pariwisata Padang pada tahun 2025. Cheng Beng, sebuah tradisi mengunjungi makam leluhur oleh komunitas Tionghoa di Padang, dinilai memiliki potensi besar sebagai atraksi wisata budaya spiritual yang unik.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Sani, saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bertema "Sejarah Tradisi Kematian Tionghoa dan Potensinya sebagai Objek Wisata Budaya Spiritual" yang berlangsung di kawasan Kota Tua, Padang, Provinsi Sumatra Barat, pada Rabu (16/10/2024).
"Kota Tua Padang memiliki kekayaan sejarah, termasuk makam-makam kuno dari masa lampau. Kami mendukung pengembangan kawasan ini sebagai destinasi wisata budaya spiritual," kata Yudi.
Ia menjelaskan bahwa kalender pariwisata Padang merupakan alat promosi tahunan. Dengan Cheng Beng yang berlangsung pada bulan April, promosi tradisi ini dapat dilakukan lebih awal untuk menarik minat wisatawan.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNP, Anton Komaini, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan wisata berbasis sejarah dan budaya.
"Kita perlu bersinergi untuk merancang wisata sejarah yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kerja sama yang solid akan menghasilkan manfaat yang lebih besar," ujarnya.
Erniwati, ketua tim penelitian, menambahkan bahwa Tradisi Cheng Beng di Padang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai wisata sejarah dan spiritual. Ia juga menyoroti nilai historis dari makam-makam kuno di Bukit Batang Arau, yang sayangnya terancam hilang jika tidak dilestarikan.
"Jika tidak kita jaga, tradisi ini bisa terkikis oleh perkembangan zaman," tegas Erniwati. (*/Yh)