Oleh: Ns. Arif Rohman Mansur, S.Kep., M.Kep.
Kopi tidak hanya dikenal sebagai minuman yang menyegarkan di pagi hari, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan, terutama dalam mendukung kesehatan pencernaan. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kopi dapat berperan signifikan dalam melancarkan buang air besar, yang merupakan aspek penting dari kesehatan gastrointestinal.
Kopi dan Mikrobiota Usus
Penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat memengaruhi mikrobiota usus, yaitu kumpulan mikroorganisme di saluran pencernaan yang berperan penting dalam kesehatan pencernaan. Studi yang dilakukan oleh González et al. (2020) menemukan bahwa konsumsi kopi secara teratur dapat meningkatkan populasi Bacteroides dan mikrobiota usus lainnya yang berhubungan dengan pencernaan yang sehat dan konsistensi feses yang lebih baik. Kafein dan polifenol dalam kopi juga membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan mendukung keteraturan buang air besar.
Dampak Kopi pada Motilitas Gastrointestinal
Selain itu, kopi juga diketahui meningkatkan motilitas gastrointestinal, yaitu gerakan kontraksi otot di saluran pencernaan yang membantu mendorong makanan melalui sistem pencernaan. Nehlig (2022) menemukan bahwa kopi, baik berkafein maupun tanpa kafein, dapat mempercepat motilitas kolon, sehingga waktu transit feses di saluran pencernaan menjadi lebih singkat dan sering kali memicu keinginan untuk buang air besar.
Kopi dan Fungsi Usus Pascaoperasi
Di lingkungan klinis, kopi juga menunjukkan manfaat dalam mempercepat pemulihan fungsi usus pascaoperasi. Penelitian oleh Gungorduk et al. (2020) menunjukkan bahwa konsumsi kopi setelah operasi laparoskopi ginekologi dapat mempercepat pemulihan fungsi usus dan mengurangi insiden ileus pascaoperasi, sehingga durasi rawat inap di rumah sakit dapat diperpendek.
Manfaat Tambahan Kopi untuk Kesehatan Gastrointestinal
Selain efek langsungnya terhadap motilitas usus, kopi juga memiliki manfaat yang lebih luas untuk kesehatan gastrointestinal. Kandungan polifenol dalam kopi memberikan efek antioksidan dan anti-inflamasi, yang dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif dan non-degeneratif (Gkegkes et al., 2019).
Kesimpulan
Berdasarkan bukti yang ada, kopi, baik berkafein maupun tanpa kafein, memiliki peran penting dalam melancarkan buang air besar dan mendukung kesehatan gastrointestinal. Dengan demikian, kopi tidak hanya dinikmati karena rasanya, tetapi juga karena manfaat kesehatannya. Namun, penting untuk mempertimbangkan toleransi individu terhadap kafein dan kondisi kesehatan lainnya saat mengintegrasikan kopi ke dalam diet harian.
Daftar Bacaan
- Gkegkes, I., Minis, E., & Iavazzo, C. (2019). Effect of caffeine intake on postoperative ileus: a systematic review and meta-analysis. Digestive Surgery, 37(1), 22-31. https://doi.org/10.1159/000496431
- Nehlig, A. (2022). Effects of coffee on the gastro-intestinal tract: a narrative review and literature update. Nutrients, 14(2), 399. https://doi.org/10.3390/nu14020399
- González, S., Salazar, N., Ruiz-Saavedra, S., Gómez-Martín, M., Gavilán, C. G. de los Reyes, & Gueimonde, M. (2020). Long-term coffee consumption is associated with fecal microbial composition in humans. Nutrients, 12. https://doi.org/10.3390/nu12051287
- Gungorduk, K., Paskal, E. K., Demirayak, G., Köseoğlu, S., Akbaba, E., & Ozdemir, I. (2020). Coffee consumption for recovery of intestinal function after laparoscopic gynecological surgery: A randomized controlled trial. International Journal of Surgery. https://doi.org/10.1016/j.ijsu.2020.08.016
*Dosen Prodi S-1 Keperawatan, Universitas Andalas