Langgam.id - Fenomena perang sarung saat ini kerap terjadi di kalangan remaja. Namun fenomena ini bisa memicu aksi tawuran antar kelompok remaja dan dikhawatirkan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menanggapi fenomena perang sarung ini, Polda Sumbar mengimbau kepada para remaja dan kelompok-kelompok terkait untuk menghentikan hal tersebut. Sebab dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain.
"Kami mengimbau kepada seluruh remaja dan kelompok-kelompok terlibat untuk menghentikan kegiatan yang merugikan ini. Perang sarung dan tawuran hanya akan membawa dampak buruk bagi kita semua," ujar Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan dikutip dari infopublik.id, Senin (18/3/2024).
Menurut Dwi, bahwa bahaya dari perang sarung yang sering kali dianggap sebagai permainan tidak berbahaya oleh sebagian remaja, namun itu bisa berakibat fatal.
"Perang sarung bukanlah sekadar permainan biasa. Selain dapat menyebabkan cedera serius, fenomena ini juga dapat memicu pertikaian dan tawuran antar kelompok," ucapnya.
Dwi mengungkapkan bahwa Polda Sumbar akan mengintensifkan patroli dan kegiatan preventif untuk mengatasi dan mencegah terjadinya perang sarung serta tawuran di wilayah tersebut.
"Kami akan melakukan langkah-langkah tegas dan proaktif untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat, serta melindungi para remaja dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh perang sarung dan tawuran," terangnya.
Selain itu, Dwi mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua dan tokoh masyarakat, untuk berperan aktif dalam mengawasi dan mengarahkan anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam praktik yang merugikan ini.
"Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat kepolisian, diharapkan fenomena perang sarung dan tawuran di kalangan remaja dapat diminimalisir dan akhirnya dihilangkan sama sekali dari lingkungan sosial di Kota Padang khususnya dan di Sumatra Barat pada umumnya," harap Dwi. (*/yki)