Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Irwan Prayitno, mengeluarkan surat edaran soal antisipasi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumbar.
Surat edaran bernomor 3601/1216/BPBD/2019 tangal 29 November 2019 itu menjelaskan tentang peringatan dini bencana banjir dan tanah longsor. Peringatan itu berdasarkan perkiraan daerah potensi bencana banjir untuk Bulan Desember 2019 hingga Februari 2020 yang dikeluarkan BMKG Wilayah Sumbar.
Selain banjir, perkiraan daerah longsor untuk bulan Desember 2019 juga dilaporkan Kementerian ESDM melalui situs www.vsi.esdm.go.id.
"Dalam rangka mengantisipasi dampak yang lebih besar akibat kejadian bencana banjir dan tanah longsor, bupati dan wali kota diminta melakukan antisipasi," katanya lewat surat keterangan yang diterima langgam.id, Rabu, (4/12/2019).
Gubernur meminta semua kepala daerah melakukan sosialisasi mitigasi dan kesiapsiagaan antisipasi bencana banjir dan tanah longsor kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat yang bermukim di kawasan daerah aliran sungai dari hulu hingga hilir.
"Siagakan perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir dan longsor, terutama di daerah rawan," katanya.
Antisipasi juga dilakukan dengan menata kembali kawasan perumahan, pemukiman, pertanian dan bangunan lainnya yang
berada di kawasan atau daerah rawan banjir dengan mempedomani RTRW.
Seperti mengendalikan lzin Mendirikan Bangunan (lMB) sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) masing-masing kawasan dan daerah.
"Prioritaskan anggaran untuk kepentingan mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini dan
kedaruratan penanggulangan bencana pada masing-masing daerah," katanya.
Pemerintah daerah juga diimbau melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan yang berpotensi pada alih fungsi hutan dan lahan di wilayah masing-masing.
Setelah itu, laporkan upaya kesiapsiagaan antisipasi banjir yang sedang dan akan dilaksanakan di wilayah rawan banjir dan tanah longsor. Posko juga didirikan selama 24 jam di wilayah rawan banjir dan tanah longsor serta mengaktifkan Satgas Penanggulangan Bencana dan Kelompok Siaga Bencana, Logistik dan Peralatan
Kebencanaan.
"Aktifkan alat komunikasi (HP/HT) dan selalu mernantau informasi cuaca dan iklim. Serta melaksanakan koordinasi secara intens dengan Organisasi Perangkat Daerah terkait, yaitu Basarnas dan TNI/POLRI," katanya. (Rahmadi/ICA)