Langgam.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja industri keuangan di Sumatra Barat masih tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi global saat ini.
Plt Kepala Perwakilan OJK Sumbar Guntar Kumala mengatakan kinerja industri keuangan di Sumbar masih tumbuh positif per Oktober 2023 dengan pertumbuhan 5,54 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kinerja industri perbankan (Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat) di Sumatera Barat tumbuh positif. Pada Oktober 2023, aset perbankan tumbuh 5,54 persen (yoy) menjadi sebesar Rp80,10 triliun," katanya, dikutip Minggu (17/12/2023).
Selain aset, ia menuturkan penyaluran kredit juga tumbuh 7,37 persen (yoy) menjadi sebesar Rp68,75 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp64,03 triliun.
Sementara itu penghimpunan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) masih terkontraksi sebesar 1,47 persen (yoy) menjadi sebesar Rp54,53 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp55,35 triliun.
triliun.
Guntar menuturkan risiko kredit masih terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 2,11 persen. Sementara itu rasio likuiditas atau loan to deposit ratio (LDR) masih di angka 126,07 persen, artinya dana yang diserap perbankan di Sumbar tidak cukup untuk menyalurkan kredit di daerah itu, sehingga didatangkan dana dari luar Sumbar.
Sementara itu, penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp30,56 triliun, atau tumbuh sebesar
9,96 persen (yoy). Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM ini mencapai 44,46 persen dari total penyaluran kredit perbankan di Sumbar. (*/Fs)