Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor yang berasal dari Sumatra Barat (Sumbar) pada Oktober 2023 sebesar US$193,53 juta. Hal ini terjadi peningkatan sebesar 4,07 persen dibanding ekspor September 2023.
"Nilai ekspor asal Sumatra Barat pada Oktober 2023 sebesar US$193,53 juta atau naik sebesar 4,07 persen dibandingkan dengan ekspor September 2023 yang sebesar US$185,95 juta," ujar Statistisi Madya Fungsi Statistik Distribusi BPS Sumbar, Ilhamiwitri dalam rilis yang dikutip Sabtu (2/12/2023).
Ia menambahkan, bahwa ekspor asal Sumatra Barat pada Oktober 2023 ini mengalami penurunan sebesar 29,45 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ilhamiwitri menyebutkan, komoditas yang paling banyak diekspor pada Oktober 2023 yaitu golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) adalah Liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60 (US$72,87 juta), Crude palm oil (US$38,40 juta), dan Refined palm oil (US$33,94 juta).
Selanjutnya pada golongan berbagai produk kimia (HS38) komoditas yang diekspor adalah Industrial monocarboxylic fatty acids, other than acid oils from refining, palm fatty acid distillate sebesar US$8,12 juta
Ia menambahkan, bahwa ekspor asal Sumatra Barat pada Oktober 2023 dikirim ke beberapa negara tujuan. Nilai ekspor terbesar pada Oktober 2023 adalah ke India sebesar US$57,65 juta, dan selanjutnya ke Pakistan sebesar US$43,52 juta.
"Ekspor asal Sumatra Barat ke India memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumatra Barat pada Januari-Oktober 2023, yaitu sebesar 30,86 persen. Selanjutnya ekspor ke Pakistan memberikan peran sebesar 27,53 persen dan ekspor ke Bangladesh memberikan peran sebesar 10,39 persen," ucapnya.
Ilhamiwitri mengatakan, komoditas utama yang diekspor ke India pada Oktober 2023 adalah Crude palm oil. Sementara itu ke Pakistan komoditas utama yang diekspor pada bulan ini adalah Refined palm oil.
Selanjutnya, kata Ilhamiwitri, nilai impor Sumbar pada Oktober 2023 sebesar US$43,11 juta, terjadi peningkatan sebesar 132,45 persen dibanding impor September 2023.
"Golongan barang impor pada Oktober 2023 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$34,26 juta," tuturnya.
Ilhamiwitri menjelaskan, bahwa negara pemasok impor pada Januari-Oktober 2023 terbesar adalah dari Singapura, dengan perannya sebesar 48,26 persen. (*/yki)