Langgam.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset perbankan di Sumatra Barat sampai bulan September tahun ini mencapai Rp79 triliun atau tumbuh 5,10 persen year on year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Plt Kepala OJK Sumbar Guntar Kumala mengatakan secara umum kinerja perbankan di daerah itu tumbuh positif sepanjang tahun ini. "Kinerja industri perbankan (Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat) di Sumatra Barat tumbuh positif," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (26/11/2023).
Per September 2023, aset perbankan Sumbar tumbuh 5,10 persen (yoy) menjadi sebesar Rp79,01 triliun. Tahun sebelumnya aset perbankan daerah itu sebesar Rp75,18 triliun.
Kemudian penyaluran kredit tumbuh 6,83 persen (yoy) dari Rp63,8 triliun tahun lalu menjadi sebesar Rp68,17 triliun. Sementara itu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masih terkontraksi sebesar 3,11 persen (yoy) menjadi sebesar Rp53,63 triliun dari tahun sebelumnya yang masih sebesar Rp55,35 triliun.
Adapun, risiko kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) masih terjaga dengan rasio 2,09 persen, dan rasio intermediasi atau loan to deposit ratio (LDR) 127,11 persen.
OJK mendorong perbankan di daerah itu untuk meningkatkan penyaluran kredit terutama ke sektor-sektor produktif, sekaligus mengingatkan agar penyaluran tetap dilakukan dengan lebih prudent yang menjaga kehati-hatian. (*/FS)