Langgam.id - Rangkaian gempa dirasakan warga Sumatra Barat (Sumbar), terutama di Kabupaten Kepulauan Mentawai sepanjang sore pada Sabtu (2/2/2019).
Akibatnya, warga kabupaten yang paling dekat dengan pusat gempa tersebut mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan tsunami.
"Pasca terjadi gempa, masyarakat mengungsi ke bukit-bukit untuk mewaspadai datangnya tsunami. Namun malam ini sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mentawai Amir Ahmari saat dihubungi melalui telepon.
Masyarakat yang mengungsi antara lain di Tuapejat (Pulau Sipora), Kecamatan Sikakap, Pagai Utara, dan Pagai Selatan.
Menurut Amir, pada Sabtu malam kegiatan masyarakat sudah kembali normal. "Namun, kita meminta masyarakat agar tetap waspada dan siaga," ujarnya.
Sekalipun itu goyangan kecil, kata Amir, masyarakat harus bersiap melakukan evakuasi mandiri. "Jangan tunggu dulu bunyi sirene baru lakukan evakuasi," katanya.
Menurutnya, untuk sementara belum ada laporan kerusakan insfratruktur yang berarti di Mentawai akibat empat kali gempa yang terjadi pada Sabtu sore. Keruusakan kecil yang baru ia tahu, retak-retak di kecil di Puskesmas Malakopa.
"Kalau retak-retak kecil pasti ada pada rumah warga, tetapi tidak signifikan. Kemudian ada juga dilaporkan mercusuar lama yang roboh di Sikakap. Namun itu mercusuar lama, memang sudah tidak berfungsi lagi," terangnya.
Namun ia tetap mencari tahu informasi kemungkinan adanya kerusakan yang belum diketahui. Amir juga mengatakan bahwa timnya di BPBD Mentawai lebih bersiaga pada saat ini. (Rahmadi/HM)