Pedagang Pasa Ateh Bukittinggi Mengadu ke DPRD Sumbar

Pedagang Pasa Ateh Bukittinggi Mengadu ke DPRD Sumbar

Pedagang Pasa Ateh Bukittinggi saat berdialog dengan Anggota DPRD Sumbar (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Puluhan pedagang korban kebakaran Pasa Ateh, Kota Bukittinggi mengadu ke DPRD Sumatra Barat (Sumbar). Mereka mengeluhkan kebijakan Pemko Bukittinggi pasca-kebakaran yang menghanguskan 1.190 unit toko dan lapak PKL Pasa Ateh tahun 2017 silam.

Sedikitnya, 25 orang perwakilan pedagang Pasa Ateh Bukittinggi diterima Wakil Ketua DPRD Sumbar, Indra Dt Rajo Lelo di kantor wakil rakyat tersebut, Kamis (14/11/2019).

Seorang pedagang, Yulius Rustam, mengatakan kedatangannya untuk menyampaikan aspirasi pedagang Pasa Ateh. Pedagang keberatan dengan keputusan Pemko Bukittinggi yang memintanya menyewa murni di Pasa Ateh.

"Ini sangat kami tantang, sangat bertolak belakang dengan kepemilikan pedagang selama ini yang ditandai dengan kartu kuning. selama ini, toko kami bisa dialih tangankan dan bisa dijadikan agunan bank," katanya.

Selama ini, terang Yulius, pedagang Pasa Ateh yang ingin menambah modal ke bank bisa menjadikan bangunan toko sebagai agunan. "Kalau menyewa murni, hak pedagang hilang dong. Artinya, bagi yang tidak mampu ya silahkan ke luar. Jadi pemerintah ini tidak memihak pedagang," ujarnya.

Selain itu, pembangunan Pasa Ateh saat ini menggunakan APBN sebesar Rp292 miliar. Sesuai janji Mantan Wapres Jusuf Kalla saat berkunjung, pembangunan tersebut bertujuan membantu pedagang yang menjadi korban agar bisa dijual murah.

Janji Wapres tersebut juga tertuang dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2018. Terutama pada pasal 7 mengamanatkan apa yang dijanjikan Wapres, yakni memprioritaskan pedagang lama yang terdaftar sebanyak 763 toko.

"Dengan harga terjangkau, jelas di sana dituliskan," katanya.

Menanggapi persoalan itu, Wakil Ketua DPRD Sumbar, Indra dt Rajo Lelo, mengatakan pihaknya menerima seluruh aspirasi para pedagang. Setelah itu baru membicarakan hal tersebut dengan Pemko Bukittinggi.

"Kami lihat permasalahan dulu, kami pelajari, mungkin ini awal. Kami akan bicarakan dengan pihak lain untuk menyelesaikan permasalahan ini," katanya. (Rahmadi/RC)

Baca Juga

Massa aksi yang terdiri dari elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, kelompok masyarakat sipil hingga pengemudi ojol unjuk rasa di DPRD Sumbar
18 Tuntutan Bemsi Sumbar saat Demo DPRD Sumbar
Aliansi Cipayung plus Sumbar yang terdiri dari 15 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda atau OKP menyuarakan tujuh tuntutan saat demo DPRD Sumbar
Demo DPRD Sumbar, Ini Tujuh Tuntutan Mahasiswa Cipayung PlusĀ 
Aliansi Cipayung plus Sumbar yang terdiri dari 15 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda atau OKP menyuarakan tujuh tuntutan saat demo DPRD Sumbar
8 Fraksi DPRD Sumbar Teken Surat Tuntutan Massa Demo
Ketua DPRD Sumbar Muhidi angkat tangan saat menemui massa aksi di gedung DPRD, Senin (1/9/2025). Muhidi menemui massa aksi pukul 17.05 WIB,
Temui Massa Demo, Ketua DPRD Sumbar Janji Kawal Tuntutan ke Pusat
Massa aksi yang terdiri dari elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, kelompok masyarakat sipil hingga pengemudi ojol unjuk rasa di DPRD Sumbar
Massa Demo Mulai Padati DPRD Sumbar
Elemen masyarakat dari mahasiswa, kelompok masyarakat sipil hingga pengemudi ojek online atau ojol akan melakukan aksi di DPRD Sumbar
Ada Aksi Demo di DPRD Sumbar Senin Siang, Hindari Ruas Jalan Ini