Langgam.id - Aktivitas vulkanologi Gunung Marapi masih berlanjut. Terhitung sejak erupsi pertama kali pada Sabtu (7/1/2022) hingga Senin (9/1/2023) telah terjadi 77 kali letusan.
Sementara pada Selasa (10/1/2023) pagi, Gunung Marapi erupsi dua kali hanya berselang beberapa menit. Erupsi pertama pukul 09.00 WIB dan kedua pukul 09.12 WIB.
Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Marapi Teguh Purnomo mengatakan, erupsi terkahir terjadi
dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara," kata Teguh dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/1/2023).
Ia menyebutkan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 4 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 21 detik. "Saat ini Gunung Marapi berada pada status level II atau waspada," jelasnya.
Dengan status waspada ini, kata Teguh, pihaknya merekomendasi masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari kawah/puncak.
Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Marapi telah menutup jalur pendakian. (*/SS)