Langgam.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah dilantik bersama Wakilnya Ma'ruf Amin untuk memimpin Indonesia lima tahun kedepan (2019-2024). Pelantikan itu berlangsung di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Beragam program pembangunan telah digencarkan Jokowi-JK selama periode 2014-2019 di seluruh tanah air dan termasuk Sumatra Barat (Sumbar). Mulai dari pengembangan kawasan pariwisata, infrastruktur jalan dan sebagainya.
Dari data yang dirangkum langgam.id, selama menjabat Presiden periode pertama, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kerap bertandang ke Ranah Minang yang disebut-sebut “zona merah” bagi Jokowi.
Setidaknya, dalam kurun lima tahun belakangan, Jokowi sudah 5 kali mendarat di Sumbar dan mengunjungi sejumlah kabupaten dan kota. Kunjungan pertamanya berlangsung tahun 2015 silam.
Jokowi mendarat datang pertama kali tanggal 8 Oktober. Tiga hari lamanya ia berada di Sumbar. Agenda kedatangannya kala itu antara lain, mengunjungi peternakan sapi di Padang Mengatas, Kabupaten Lima Puluh Kota hingga meninjau Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan. Ia juga meninjau pembangunan Kereta Api (KA) Bandara di komplek Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman.
Setahun setelah itu, presiden Jokowi kembali ke Sumbar, tepatnya pada tanggal 12 April 2016. Dia membuka Latihan Multilateral Angkatan Laut Komodo 2016.
Berselang tiga bulan kemudian, tepatnya pada 4-6 Juli 2016, Jokowi kembali mengunjungi Sumbar. Dalam kunjungan kerja itu, ia juga sempat membagikan sembako kepada masyarakat di sejumlah titik di Kota Padang hingga menghadiri tablig akbar di kantor Gubernur Sumbar dan menunaikan salat Idul Fitri 1437 Hijriah pada 6 Juli 2016 di Masjid Raya Sumbar.
Kunjungan keempat orang nomor satu di Indonesia itu dilakukan berlangsung tanggal 7-9 Februari 2018. Presiden Jokowi di agendakan menghadiri perayaan puncak Hari Pers Nasinal (HPN) di Padang yang jatuh tanggal 9 Februari 2018.
Sementara pada 7-8 Februai 2018, Presiden Jokowi mengunjungi 5 Kabupaten di Sumba dengan beragam agenda. Mulai dari membagi-bagikan sertifikat tanah, kartu indonesia pintar (KIP), bantuan program keluarga harapan (PKH), bantuan sosial pangan rastra, hingga meresmikan dimulainya pembangunan jalann tol yang menghubungkan Sumbar dan Riau.
Kunjungan terbaru dilakukan pada 21 Mei 2018. Dalam kunjungan selama enam jam itu, Presiden melakukan tiga agenda kerja, yakni meresmikan pengoperasian KA Bandara Minangkabau Ekspres, pembagian 510 sertifikat tanah masjid dan musala, hingga peresmian kampus II pesantren modern terpadu Prof Dr Hamka di Aie Pacah, Koto Tangah Padang.
Selain itu, Jokowi juga telah meresmikan ground breaking pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru. Pada tahap pertama, pembangunan jalan dimulai di tahap I ruas Padang-Silicin sepanjang 28 kilometer.
Jalan tol Padang-Pekanbaru direncanakan membentang sepanjang 254,8 kilometer dari Padang, menuju Bukittinggi, hingga berakhir di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Tol Trans Sumatera menjadi salah satu proyek strategis nasional dalam Peraturan Presiden No 58 Tahun 2017.
Jokowi juga meresmikan KA BIM yang panjang jalurnya mencapai 22,7 kilometer dan menghubungkan stasiun Simpang Haru Padang dengan BIM pada 21 Mei 2018.
Pembangunan KA ini agar masyarakat untuk memakai moda transportasi massal. Sehingga mengurangi pemakaian kendaraan pribadi seperti mobil an motor.
Selanjutnya, Jokowi juga menginisiasi revitalisasi kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) di Kabupaten Solok Selatan sebagai warisan budaya nusantara.
Kawasan SRG adalah heritage dan peninggalan kebudayaan yang harus terus dilestarikan sebagai identitas daerah dan berpotensi menarik minat wisatawan untuk mendatanginya. Revitalisasi direncanakan sejak tahun 2019.
Selain itu, Jokowi juga memfokuskan pembangunan proyek prioritas infrastruktur di Sumbar. Ada beberapa proyek infrastruktur di Sumbar yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR. Seperti pembangunan kawasan wisata Mandeh dan proyek jalan Trans Mentawai.
Terkait pembangunan di Sumbar, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar Hansastri mengatakan, alokasi dana APBN untuk Sumbar cukup besar dan tembus angka Rp34,1 triliun di tahun 2019.
“Namun tidak semua disalurkan lewat Bappeda. Juga ada yang melalui Kanwil Perbendaharaan. Penggunaan lebih rinci APBN ada di sana (Kanwil Perbendaharaan),” singkat Hansastri, Senin (21/10/209) malam. (Rahmadi/Irwanda/RC)