Langgam.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Agam mengelar sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Perempuan dalam Demokrasi. Kegiatan itu digelar, Kamis (17/11/2022).
Salah seorang pemateri, Edita Elda, Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) mengatakan, bahwa penting adanya kesadaran perempuan agar tidak golput dalam Pemilu.
"Perlu adanya kesadaran penuh bagi perempuan bahwa Pemilu tak hanya penentu hidup bagi laki-laki," ujar Edita di hadapam para peserta.
Menurut Edita, kontribusi perempuan tidak hanya berhenti sebagai pemilih, namun juga dapat mengambil peran menjadi penyelenggara Pemilu ataupun peserta Pemilu.
Sementara itu, narasumber lain, Umul Khoir, Dosen STIH Putri Maharaja Payakumbuh menyebutkan, bahwa tujuan meningkatkan peran perempuan di ruang publik adalah menjamin partisipasi penuh dan efektif.
“Serta kesadaran akan kesempatan yang sama bagi perempuan dalam politik, ekonomi dan masyarakat,” ungkap Umul.
Lalu, Ketua Bawaslu Kabupaten Agam, Elvys menyampaikan, bahwa perbedaan pemilih laki-laki dan perempuan tidak sampai 1 persen. Kemudian, indeks demokrasi Indonesia masih menempati ranking 52 di dunia.
Baca juga: Urgensi Pendidikan Politik bagi Perempuan Kader Partai
“Salah satu penyebab rendahnya penilaian demokrasi Indonesia ini dikarenakan rendahnya partisipasi perempuan. Itulah mengapa, bukan tanpa alasan, bahwa Bawaslu mengangkat tema perempuan dalam demokrasi," katanya.
—