Langgam.id - Sebanyak 117 mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Agam mendapatkan bantuan biaya hidup dari pemerintah setempat. Bantuan itu diberikan selama empat tahun.
Bupati Agam, Andri Warman mengatakan, bantuan biaya hidup itu merupakan program Agam Generasi Maju. "“Bantuan ini untuk memotivasi generasi agar lebih semangat melanjutkan pendidikan, supaya nanti dapat lahir tokoh-tokoh hebat di Agam," ujar Andri dikutip dari AmcNews, Rabu (9/11/2022).
Lalu, Andri meminta, agar para mahasiswa yang mendapatkan bantuan biaya hidup itu, meningkatkan prestasi, agar bisa juga mendapatkan beasiswa dari kampus.
Andri juga ingin, para mahasiswa mengikuti jejaknya yang memiliki semangat tinggi menggapai pendidikan. "Saya dari awal hingga meraih gelar doktor, 99 persen dari beasiswa. Kenapa bisa?, karena semangat dan berprestasi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Agam, Isra mengatakan, mahasiswa yang menerima program ini sebanyak 117 orang, yang kuliah diberbagai perguruan tinggi di Indonesia. “Dari 117 mahasiswa itu, 79 orang kuliah di Sumbar, 22 orang pulau Sumatera dan 16 orang luar Sumatera,” ujar Isra.
Mahasiswa ini, kata Isra, mereka yang lulus di jalur SNMPTN di perguruan tinggi negeri dan swasta ternama.
Ia menjelaskan, bantuannya bervariasi sesuai tempat mereka kuliah. Dirincikan, dalam Sumbar Rp750.000 per orang, Sumatra Rp1 juta per orang dan luar Sumatra Rp1.250.000 per orang.
“Mereka yang menerima bantuan ini telah melewati berbagai seleksi seperti administrasi, verifikasi lapangan dan penetapan penerima,” ucapnya.
Isra menjelaskan, sebelumnya data yang masuk jadi calon penerima bantuan ini sebanyak 470 proposal. Namun, setelah seleksi administrasi yang lolos sebanyak 375 orang. Kemudian, dilakukan verifikasi lapangan bersama tim Baznas Agam, dan ditetapkan sebagai penerima 117 orang.
“Penerima ini diseleksi karena harus memenuhi kriteria seperti cerdas, berasal dari keluarga kurang mampu dan anak yatim atau piatu,” jelasnya.
Baca juga: Fadli Rahmadi, Pemuda Pelopor Asal Malak Agam Terima Penghargaan Menpora di Titik Nol Nusantara
Bantuan biaya hidup ini, lanjut Isra, diberikan sampai empat tahun atau sampai tamat kuliah. “Tapi bagi mereka yang IP nya di bawah 3, bantuan tidak bisa dilanjutkan,” tegasnya.
—