Langgam.id - Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Padang, Mursalim membantah isu perseonelnya arogan dan brutal saat penertiban pedagang di Pantai Padang, Rabu (18/8/2022).
Mursalim menilai, penertiban pedagang yang diwarnai aksi lempar baru hingga pengrusakan kendaraan dinas oleh pedagang tidak perlu terjadi.
Mursalim menegaskan, secara aturan sudah jelas, bahwa di lokasi pantai tidak dibenarkan untuk berjualan. Lalu, berawal dari cekcok dan cacian ke petugas serta ancaman dengan senjata tajam berlanjut pada tindakan melempar batu.
"Tentu saja kondisi tersebut itu sangat membahayakan keselamatan personel," ujar Mursalim melalui keterangan resminya yang diterima langgam.id, Kamis (18/8/2022).
Lalu, sebut Mursalim, usai cekcok itu, beredar rumor bahwa personel Satpol PP arogan dan brutal serta anarkis saat menertibkan para pedagang.
Atas kejadian itu, lanjut Mursalim, personelnya yang mengalami luka-luka akibat lemparan baru dari pedagang. Lalu, kaca kendaraan patroli juga pecah.
"Para PKL ini tidak terima ditegur petugas, ini bukan kali pertama, peringatan sudah lebih dari tiga bulan, petugas mengimbau dan mengajak agar lokasi bibir pantai tidak dijadikan tempat berjualan ataupun mendirikan lapak-lapak, tapi nyatanya mereka masih bersekukuh untuk berjualan di lokasi pantai," ucap Mursalim.
Mursalim mengeklaim, bahwa personelnya telah dididik untuk bersikap humanis dan melayani masyarakat dengan baik, hal itu selalu disampaikan kepada seluruh jajaran komando, apapun bentuknya, setiap personel dimintakan tetap humanis.
"Situasi di lapangan terkadang tidak menentu, ada hal yang membahayakan keselamatan mereka, tentu melakukan pembelaan," ungkapnya.
Dikatakan Mursalim, personel Satpol PP merupakan orang-orang terpelajar, mereka juga memiliki keluarga serta sanak keluarga yang berprofesi sebagai pedagang, tentu akan paham apa yang dirasakan pedagang, namun yang namanya aturan pasti akan ditegakkan.
Baca juga: Data LBH: Bentrok di Pantai Padang Dipicu Kata “Poyok” Personel Satpol PP ke Pedagang
"Jangan karena kepentingan pribadi kita terganggu, kita giring opini bahwa Satpol PP brutal, di lapangan kita ada bukti video, bahwa Satpol PP berupaya melakukan tindakan secara persuasif agar tidak terjadi gesekan," katanya.
—