Langgam.id - Gubernur serta 11 bupati dan wali kota di Sumatra Barat (Sumbar) mendapat penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Penghargaan terkait Program Kampung Iklim (ProKlim) itu diserahkan pada acara Festival Iklim, Rabu (2/10/2019) di Jakarta.
Penghargaan yang diraih di antaranya “Apresiasi Pembina Program Kampung Iklim” yang diberikan kepada Gubernur Irwan Prayitno sebagai Pembina ProKlim Provinsi Sumbar. Sebanyak 11 bupati dan wali kota di Sumbar juga mendapat penghargaan selaku Pembina ProKlim daerahnya masing-masing.
Situs resmi Pemprov, pada Rabu (3/10/2019) menyebutkan, bahwa Sumbar adalah peraih penghargaan terbanyak se-Indonesia.
Penerimaan penghargaan. Gubernur diwakili oleh Asisten II Sekda Prov. Sumbar Benny Warlis didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah.
Sedangkan untuk pemerintah kabupaten dan kota, diraih oleh Bupati Sijunjung, Tanah Datar, Solok, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Dharmasraya, Limapuluh Kota dan Pesisir Selatan serta Wali Kota Padang Panjang, Bukittinggi dan Payakumbuh.
Penghargaan lain adalah kategori proklim utama dan proKlim lestari. Untuk se-Indonesia, total 301 lokasi ProKlim dari 29 Provinsi telah diverifikasi oleh KLHK dan diperoleh 30 Tropi Kategori Proklim Utama dan 2 Tropi Kategori Proklim Lestari.
Dua Tropi Kategori Proklim Utama berhasil diraih oleh lokasi ProKlim usulan Provinsi Sumbar. Yakni, Kampung Alai Limau Gadang Lumpo, Kabupaten Pesisir Selatan dan Jorong Tabek Nagari Talang Babungo Kabupaten Solok.
Kedua lokasi ini meraih poin tertinggi hasil verifikasi mengungguli 24 usulan lokasi ProKlim di Sumbar tahun 2019.
Selain tropi, juga diberikan sertifikat kepada 15 lokasi lainnya. Tahun sebelumnya dari total 16 lokasi usulan ProKlim, Sumatera Barat berhasil membawa tiga Tropi Kategori Proklim Utama dan 12 sertifikat.
Kedua lokasi peraih tropi tersebut memiliki keunggulan masing-masing dalam penerapan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kampung Alai Limau Gadang Lumpo memiliki kegiatan yang dapat mengendalikan bencana banjir dan longsor. Serta, berupaya meningkatkan ketahanan pangan. Sedangkan Jorong Tabek Nagari Talang Babungo aktif dalam pemanfaatan energi terbarukan seperti pemanfaatan biogas dan tenaga surya sebagai pembangkit listrik. Serta pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman bunga dan tanaman obat keluarga. Aksi tersebut dinilai berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat juga mendapatkan penghargaan "Sistim Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim" sebagai pelaksana aksi yang telah berkontribusi dalam registrasi nasional dalam Pengendalian Perubahan Iklim.
Menteri LHK Siti Nurbaya dalam sambutannya mengatakan, penghargaan merupakan bentuk apresiasi pemerintah pada peran serta aktif masyarakat dan pemerintah daerah dalam mendukung aksi lokal pengendalian perubahan iklim sampai ke tingkat tapak.
"ProKlim merupakan aksi nyata adaptasi dan mitigasi di tingkat tapak. Merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penerapan strategi pembangunan rendah karbon dan tahan iklim. Program ini perlu ditingkatkan dan diperkuat pelaksanaannya dengan dukungan berbagai pihak," katanya.
“Dalam lima tahun ini saya ikuti dan saya pahami bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam agenda-agenda perubahan iklim dan lingkungan serta kehutanan sangat baik dan mungkin jauh lebih baik dibandingkan dengan hal dimaksud pada negara-negara lain,” katanya. (*/SS)