Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan adanya mikroplastik dalam sungai di Padang.
Langgam.id - Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan dua sungai utama di Kota Padang, Batang Arau dan Batang Kuranji tercemar mikroplastik. Bahkan, berdasarkan penelusuran tim ekspedisi, Batang Arau merupakan sungai yang paling parah terpapar mikroplastik di sepanjang pantai Barat Sumatra.
Sementara, Batang Kuranji juga termasuk sungai yang terdapat kandungan mikroplastik cukup tinggi, 144 partikel mikroplastik dalam 100 liter airnya. Padahal, kata tim ekspedisi yang juga Direktur Eksekutif Ecological Observation & Wetland Conservation (Ecoton), lembaga riset lahan basah dan lingkungan, Prigi Arisandi, air Batang Kuranji dijadikan bahan baku oleh PDAM Kota Padang.
Dalam diskusi yang diselenggarakan di sekretariat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumbar, Jumat (13/5/2022), tim ekspedisi yang akan mengunjungi 68 sungai di seluruh Indonesia itu memaparkan bahaya mikroplastik bagi manusia dan biota air.
Menurut Prigi, ukuran mikroplastik yang seukuran plankton (kurang dari lima mm) dapat termakan oleh biota air seperti ikan. "Dan ikan akan berakhir dikonsumsi manusia, mikroplastik dalam ikan akan mengendap dalam tubuh manusia yang memakan ikan," ujar Prigi, Jumat (13/5/2022).
Bahaya mikroplastik yang tidak kalah mencemaskan, sebut Prigi, yaitu sifatnya yang dapat mengikat pada molekul air. "Ukuran dan berat mikroplastik yang kecil bisa masuk ke siklus hidrologi dan nantinya dapat berpindah lewat perantara hujan," jelasnya.
Lalu, berdasarkan studi terbaru, ditemukan perpindahan mikroplastik ke lokasi yang minim aktivitas manusia, seperti di pegunungan bahkan di kutub utara.
Penerima penghargaan Goldman Environmental Prize 2011 yang disebut-sebut sebagai nobel pejuang lingkungan ini mengatakan, efek kontaminasi mikroplastik bagi manusia dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Tidak hanya itu, efek mikroplastik juga dapat memicu penurunan IQ pada manusia.
"Secara kimiawi, dapat melepaskan zat-zat kimia dan menstransfernya dalam tubuh, seperti senyawa pengganggu hormon yang bisa mengganggu kehamilan, berat lahir kurang, asma dan kanker prostat," ucapnya.
Temuan Ecoton di sungai Bengawan Solo pada 2021 (lihat Ekspedisi 3 Sungai), ikan yang ada di muara sungai itu terkontaminasi mikroplastik. Mikroplastik yang mengendap dalam tubuh ikan itu berasal dari polimer polyester (PE).
"Ini adalah bahan yang digunakan untuk kemasan produk-produk kosmetik dan sabun pembersih," ungkap Prigi.
Lalu, penelitian Ecoton pada 2021 terhadap 102 responden, lanjut Prigi, seluruhnya terkontaminasi mikroplastik. "Rata-rata dari temuan itu, terdapat 17,5 partikel mikroplastik," paparnya.
Baca juga: Jadi Bahan Baku PDAM, Air Batang Kuranji Padang Juga Tercemar Mikroplastik
Prigi melanjutka, mikroplastik tidak hanya bisa tersebar lewat air atau makanan yang dikonsumsi manusia. Mengacu pada riset LIPI dalam rentang Maret 2018-Februari 2019, misalnya, udara di DKI Jakarta mengandung mikroplastik sebanyak 3-40 partikel/m2.
"Kondisi pencemaran ini dapat masuk melalui sistem pernapasan yang dibuktikan dengan adanya temuan mikroplastik pada paru-paru manusia," katanya.
—