Langgam.id - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbar telah merancang program pembinaan terhadap atlet yang berprestasi di PON XX Papua 2021. Salah satunya, bantuan uang pembinaan per bulan bagi peraih mendali.
Ketua KONI Sumbar, Agus Suardi mengatakan, bahwa program itu dirancang terukur dan akan terus dimatangkan.
"Sudah ada beberapa program yang kita rancang tahun ini, salah satunya bantuan untuk atket berpretasi. Dananya juga sudah diplot dalam rancangan program atlet binaan kita," ujar Agus Suardi yang akrab disapa Abien itu, Senin (21/2/2022).
Namun, kata Abien, besaran yang akan diterima para atlet per bulan, masih dibahas. "Yang pasti sudah dibahas dan menunggu proses finalisasi. Itu sesuai dengan pencapaian yang diraih para atlet. Ada perbedaan antara peraih medali emas dibanding dengan peraih medali perak atau perunggu," ungkapnya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Umum (Sekum) KONI Sumbar, Rozi Rabbani meminta agar para atlet bersabar.
"Pokoknya, sudah kita ploting dan besarannya pun sudah kita siapkan. Sekali lagi, atlet diminta bersabar dulu, tinggal gong saja lagi," ujar Rozi.
Menanggapi adanya bantuan uang pembinaan itu, Delva Riski, peraih medali emas dua kali berturut-turut di PON Jabar dan Papua mengaku gembira.
Delva mengaku, memang sudah lama menunggu kabar gembira tersebut. "Mantaplahnya, itu yang kami tunggu-tunggu," ujar Delva.
Delva berharap, besaran uang pembinaan untuk atlet dan pelatih itu tidak disamaratakan.
"Meraih medali emas itu tidak gampang. Jadi, jangan lagi disamaratakan nominalnya dengan peraih perak dan perunggu. Bukan saya tidak menghargai perjuangan teman-teman peraih perak dan perunggu. Kami semua telah berjuang demi Sumbar," ungkapnya.
Sebelumnya, kata Delva, uang pembinaan yang diterima per bulan senilai Rp2 juta, dan itu berlaku untuk semua atlet, baik peraih medali emas, perak ataupun perunggu.
"Seingat saya, besarannya dulu segitu, Rp2 juta per bulan," ucapnya.
Kemudian, Delva juga meminta, agar Pemprov Sumbar membantu para atket untuk mendapatkan pekerjaan. "Selain soal masalah uang pembinaan, kami yang belum mendapat pekerjaan ini, kiranya juga dicarikan pekerjaan," katanya.
Lalu, Atlet Gantolle Sumbar, Rijalul Fathani juga mengaku gembira adanya uang pembinaan tersebut. "Sangat bagus-lah. Soal nomimalnya, jangan lagi sama rata dan sama rasa antara peraih emas, perak dan perunggu. Sehingga, para peraih medali itu akan termotivasi ke depannya," ujar Rijalul.
Rijalul juga berharap agar dicarikan perkerjaan. "Kami juga berharap janji pemprov memberikan pekerjaan kepada peraih medali PON Papua bisa terealisasi. Karena ini masalah masa depan kami para atlet yang belum bekerja," paparnya.
Rijalul juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus KONI Sumbar, terutama Ketua Umum Agus Suardi yang tetap dan terus memperhatikan atlet dan pelatih.
"Kami siap menunggu kabar baik itu dari KONI Sumbar," katanya.
Selanjutnya, NSR Yalatif, atlet peraih medali emas pertama Sumbar di PON XX Papua juga mengaku bersyukur adanya uang pembinaan.
"Alhamdulillah, semoga lancar dari bulan ke bulan. Sehingga kami tidak memikirkan lagi saat mau pergi latihan. Bisa fokus," ucapnya.
Soal besaral, Yalatif tidak mempermasalahkan. "Yang terpenting itu, dengan kondisi terutama saya yang belum punya pekerjaan tetap ini, saat pergi, fokus latihan. Juga ada yang bisa ditinggalkan untuk keluarga," ujarnya.
Yulatif juga berharap, KONI dan pemprov memikirkan bantuan peralatan cabor gantolle.
Baca juga: Soal Dugaan Korupsi Dana Hibah, Ketua KONI Sumbar: Tuduhan Itu Tak Ada
"Besok ini, PON di tanah Sumatra. Jangan sampai kita (Sumbar) 'dibantai' di tanah Sumatra. Artinya, faktor peralatan di olahraga dirgantara ini sangat vital dan mesti terbaru. Saya bersama kawan-kawan telah bertekad akan memberikan yang terbaik di tanah Sumatra besok," katanya. (Adv)