Hasil Riset: Kota Padang Krisis Pengelolaan Sampah

Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Mairizon menilai teknologi RFD ubah sampah jadi energi listrik ramah lingkungan.

Tumpukan sampah di salah satu lokasi di Padang. (Foto: Dok. Langgam.id)

Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Hasil riset itu menyimpulkan, bahwa Kota Padang krisis pengelolan sampah.

Langgam.id - Hasil studi terbaru Jurusan Teknik Lingkungan Unand, Institute for Global Environmental Strategis (IGES) dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Barat (Sumbar) menyimpulkan, Kota Padang krisis pengelolaan sampah.

Dalam studi itu, disebutkan bahwa Kota Padang menghasilkan 600 ton sampah setiap hari, dan bereakhir di Tempat Pembungan Akhir (TPA) tanpa ada tindak lanjut atau tidak terkelola dengan baik. Studi itu mengambil sampel di lima kelurahan yang ada di Kota Padang.

Perwakilan tim riset dari Walhi Sumbar, Uslaini mengatakan, setengah dari sampah yang dihasilkan masyarakat masih bernilai ekonomi. Namun, ia menyayangkan, tidak ada pengelolaan yang baik oleh masyarakat maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

"Masyarakat tidak memilah sampah, sehingga semuanya berakhir di TPA Air Dingin," ujar Uslaini dalam pertemuan Penyelematan Sungai Batang Arau di Gedung Bagindo Aziz Chan Balai Kota Padang, Kamis (17/2/2022).

Tidak hanya itu, menurut Uslaini, buruknya tata kelola sampah di Kota Padang juga disebabkan rendahnya kepedulian warga terhadap lingkungan. Dari riset tersebut, terungkap bahwa masyarakat masih sering membuang sampah tidak pada tempatnya.

"Dan ternyata, jumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di tiap kelurahan itu juga minim," ungkapnya.

Selain itu, kata Uslaini, faktor lain juga terdapat pada minimnya anggaran pengelolaan sampah oleh DLH. Kemudian, fasilitas penunjang yang digunakan DLH dalam mengangkut sampah juga tidak sebanding dengan sampah yang dihasilkan masyarakat setiap harinya.

Dari data yang didapat di lapangan, lanjut Uslaini, TPA Air Dingin setiap harinya menampung 550-600 ton sampah. "Tetapi hampir semuanya tidak terpilah dengan baik, padahal masih ada sampah yang bernilai ekonomis dan dapat didaur ulang," paparnya.

Padahal, sebut Uslaini, ada potensi ekonomi jika sampah dikelola dengan baik, dan itu cukup menjanjikan. "Misalnya, untuk sampah organik yang dihasilkan di Pasar Raya saja sehari itu mencapai 28 ton. Sampah itu semua berakhir di TPA tanpa ada pengolahan," jelasnya.

Uslaini menambahkan, jika persoalan itu tak disikapi dengan serius, maka target Pemko Padang pada 2025 mengurangi 22 persen sampah akan sulit tercapai.

"Padahal, di tahun 2025 target Pemko Padang, 75 persen sampah yang ada bisa terkelola dengan baik," katanya.

Kemudian, berdasarkan hasil riset itu, Uslaini juga memaparkan persoalan mendasar tata kelola sampah di Kota Padang, yaitu tidak adanya pemilahan sampah oleh masyarakat dan minimnya TPS di tiap kelurahan.

Ia menjelaskan, dari 104 kelurahan yang ada di Kota Padang, hanya terdapat 30 kelurahan saja yang punya tempat pengelolaan sampah.

"Tapi, dari jumlah yang ada itu, juga tidak semuanya bisa beroperasi dengan baik," ucapnya.

Kemudian, hasil riset, sebut Uslaini, minimnya ketersediaan tempat pengelolaan sampah itu, karena minimnya ketersediaan lahan. "Ketika DLH ingin buka TPS, banyak ditolak, karena memicu polusi udara," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala DLH Kota Padang, Mairizon mengatakan, saat ini pemerintah masih berupaya mencari jalan keluar pengelolaan sampah di kota Padang.

Mairizonmengakui, selama ini pemerintah kewalahan, karena tidak adanya keberpihakan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.

Baca juga: DLH Klaim Produksi Sampah di Kota Padang Turun Selama Ramadan

Pemerintah, kata Mairizon, membutuhkan dukungan masyarakat untuk mengurangi produksi sampah rumah tangga. "Selama ini masyarakat menyalahkan pemerintah, harusnya dimulai dari masyarakat, kebijakan yang ada sudah cukup baik padahal," katanya.

Dapatkan update berita Padang – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Langgam.id - Kadis Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat mengkhawatirkan adanya sapi yang makan sampah berbahaya jika dikonsumsi masyarakat.
Timbulan Sampah di Padang Naik 170 Persen Jelang Lebaran
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor: 660/01/SE/DLH-2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idul.
Tangani Sampah Selama Libur Lebaran, Pemprov Kembali Aktifkan TPA Regional Payakumbuh
Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh
Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Pemko Payakumbuh gelar rapat evaluasi penanganan sampah di Aula Ngalau lantai 3 Balai Kota Payakumbuh, Selasa (23/1/2024).
Kerja Sama dengan Padang Bakal Berakhir, Pemko Payakumbuh Cari Solusi Atasi Sampah
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya