Langgam.id - Pemprov Sumatra Barat (Sumbar) terus berupaya menekan angka kasus stunting atau anak bertubuh pendek. Apalagi, sejumlah daerah di Sumbar masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi.
“Masih ada beberapa daerah yang kasus stuntingnya tinggi. Misalnya, Kabupaten Solok, Pasaman Barat dan Pasaman," ujar Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat menggelar pertemuan dengan Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI) di Padang, Rabu (18/9/2019).
Dia mengatakan, dukungan APPI dan stakeholder terkait untuk menurunkan angka stunting di Sumbar dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
“Kita sangat terbantu dengan organiasi APPI ini. Apalagi, mereka akan turun langsung ke daerah dengan angka stunting tertinggi itu,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pengerakan Masyarakat Optimilisasi Germas dan Pencegahan Stunting APPI Empat Provinsi, Endang Sri Widyaningsih mengungkapkan, stunting tidak mengenal status ekonomi seseorang dan bisa menyerang siapa saja.
“Jadi, stunting ini tidak hanya menyerang masyarakat tidak mampu saja. Namun, masyarakat dengan ekonomi mampu juga dapat terserang stunting jika pola asupan gizi tidak diperbaiki,” tuturnya.
Makanya, perlunya pemenuhan gizi ini agar tidak kekurangan gizi, serta pola asuh dengan memberikan asi ekslusif keoada bayi tanpa penambahan makanan hingga umur 6 bulan. (*/ICA)