Berita Pasaman - berita Sumbar terbaru hari ini: Wakil Gubernur Sumbar harapkan stakeholder pariwisata kompak mengembangkan Pasaman sebagai tujuan wisata.
Langgam.id - Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengharapkan stakeholder pariwisata untuk kompak mengembangkan Pasaman sebagai daerah tujuan wisata.
Hal ini terang Audy, karena Pasaman memiliki potensi pariwisata yang harus diangkat dan dikembangkan.
Yaitu, Pasaman merupakan kampung kelahiran pahlawan nasional. Selain itu, Pasaman merupakan wilayah yang dilewati garis khatulistiwa.
"Semua orang tahu Tuanku Imam Bonjol, tapi tak semua tahu Pasaman. Belum lagi Pasaman sebagai salah satu equator city. Ini semua bisa menjadi peluang wisata edukasi bagi penikmat sejarah bangsa," ujarnya.
Audy sendiri bersama Wabup Pasaman Sabar AS berkesempatan meninjau Museum Tuanku Imam Bonjol pada Sabtu (15/1/2022).
Museum ini berada di Kecamatan Bonjol yang merupakan tanah kelahiran Tuanku Imam Bonjol dan juga salah satu titik nol derajat garis equator Bumi.
Keduanya ditandai dengan tugu bola dunia dan monumen Tuanku Imam Bonjol yang mengapit jalan lintas Sumatra.
Wabup Pasaman Sabar AS mengatakan, bahwa pemkab telah menyiapkan master plan dan studi kelayakan untuk pengembangan Taman Wisata Equator dan Tuanku Imam Bonjol sebagai ikon pariwisata.
"Kami sudah siapkan master plan dan studi kelayakan untuk menjadikan Tuanku Imam Bonjol dan Taman Wisata Equator sebagai branding utama pariwisata Sumbar, khususnya Pasaman," bebernya.
Di Museum Tuanku Imam Bonjol, wisatawan disambut monumen Imam Bonjol yang seolah tengah menyeru pasukan dari atas kudanya.
Selanjutnya, melewati monumen setinggi empat meter itu menuju ke dalam museum, terdapat koleksi persenjataan kuno yang digunakan Imam Bonjol semasa Perang Paderi.
Baca juga: Mengenal Endang Tirtana, Putra Asal Pasaman yang Ditunjuk Jadi Komisaris PT KAI
Seperti, senjata sewah (crooked dagger), pistol, senapan badia balansie, batu lontar, mortar, panah, pedang rapier, dan keris.
Kemudian, terdapat juga peralatan rumah tangga, berikut pakaian khas kaum Paderi, Demang, dan Belanda. Serta, ada berbagai artefak lainnya.
—