Berita Sumbar terbaru hari ini: Tol Padang-Pekanbaru bagian dari Tol Trans Sumatra sepanjang 2.878 kilometer. Terdiri dari koridor utama dan pendukung.
Langgam.id - Tol Padang-Pekanbaru merupakan bagian dari Tol Trans Sumatra sepanjang 2.878 kilometer. Terdiri dari koridor utama dan pendukung yang membentang dari Lampung hingga Aceh sebagai koridor utama beserta jalan pendukung (sirip).
Dilansir dari situs Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bahwa pembangunan tol ini akan meningkatkan konektivitas antara Provinsi Riau dengan Sumatra Barat (Sumbar).
Pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru ini memiliki panjang 254,8 km dan terbagi menjadi enam seksi. Seksi 1 Padang-Sicincin sepanjang 36,15 km, Seksi 2 Sicincin-Bukittinggi 38 km, Seksi 3 Bukittinggi-Payakumbuh 34 km.
Kemudian, Seksi 4 Payakumbuh-Pangkalan 58 km, Seksi 5 Pangkalan-Bangkinang 56 km, dan Seksi 6 Bangkinang-Pekanbaru 40 km.
Baca Juga: Proses Tol Dharmasraya-Rengat Berlanjut, Pangkas 11 Jam Waktu Tempuh ke Jakarta
Pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru dilaksanakan oleh PT Hutama Karya dengan nilai investasi Rp78 triliun melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang ditandatangani pada tanggal 11 Oktober 2017.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan tol ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian khususnya pertanian, industri dan pariwisata.
“Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kepadatan lalu lintas terutama arus komoditas,” ucap Basuki.
Menteri Basuki menjelaskan, pembangunan jalan di daerah-daerah diharapkan juga dapat memangkas waktu perjalanan sehingga dapat mengurangi biaya perjalanan barang-barang kebutuhan masyarakat.
"Kehadiran Tol Padang-Pekanbaru ini diharapkan bisa memangkas waktu tempuh yang biasanya 8 hingga 9 jam menjadi sekitar 4 jam," tutur Menteri Basuki.
Baca juga: Progres Tol Ruas Bangkinang–Pangkalan 58,95 Persen, Sumbar-Riau Bisa Ditempuh 1,5 Jam
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengharapkan, dengan pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru ini akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
"Produk-produk yang ada baik di Provinsi Riau dan Provinsi Sumatra Barat nantinya akan memiliki daya saing yang baik terhadap produk-produk negara lain," terang Jokowi.
—