Data MUI, Guru Pengikut Bab Kesucian di Tanah Datar Berasal dari Padang

Langgam.id - Dugaan ajaran menyimpang yang dinilai tidak lagi sesuai dengan ajaran Agama Islam ditemukan di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

Ilustrasi. (Foto: Syafi'i/Langgam.id)

Langgam.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanah Datar telah menelusiri dan mengumpulkan data-data terkait keberadaan ajaran yang diduga menyimpang di daerah itu.

Bahkan, data yang didapat MUI hingga saat ini, Kamis (13/1/2022), pengikut ajaran yang diduga menyimpang dengan nama Bab Kesucian itu telah mencapai 50 orang.

Sebanyak 50 pengikut ajaran Bab Kesucian itu tersebar di dua kecamatan di Tanah Datar, yaitu di Kecamatan X Koto dan Kecamatan Lintau Utara.

Sekretaris MUI Tanah Datar, Afrizon mengatakan, bahwa pihaknya telah bertemu sebanyak enam kali dengan para pengikut ajaran yang diduga menyimpang tersebut.

Lalu, kata Afrizon, MUI mengumpulkan data, yang akhirnya diterbitakan Maklumat berupa tausiyah, dan menjelaskan bahwa ajaran itu memang kurang benar.

"Setelah ditelusuri, dipastikan memang ada ajaran yang kurang benar," ujar Afrizon kepada Langgam.id, Kamis (13/1/2022).

Menurut Afrizon, berdarkan data yang telah didapat, guru dari para pengikut ajaran yang diduga menyimpang dan berkembang di Tanah Datar itu berasal dari Kota Padang.

"Ajaran ini juga menyebar di Padang, Payakumbuh dan daerah lainnya," ungkapnya.

Keberadaan ajaran yang diduga menyimpang itu, lanjut Afrizon, juga belum sampai dilaporkan ke pihak keamanan, karena dinilai masih belum mengganggu lingkungan sekitar.

Baca juga: Ajaran Menyimpang di Tanah Datar, MUI: Menyebar Door to Door dan Lewat Pengobatan

"Mereka ini sebatas pengajian seperti biasa. Mereka juag kooperatif diajak berdiskusi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data MUI Tanah Datar, ajaran Bab Kesucian itu dinilai menyimpang karena mereka mengharuskan pengikut menceraikan istri mereka.

Lalu, setelah diceraikan, para pengikut harus nikah ulang di depan guru. Tidak hanya itu, para pengikut juga diminta untuk mengulang syahadat.

Bahkan, demi menghidari azab kubur, para pengikut juga diwajibkan membayar zakat dengan jumlah yang banyak ke guru. Kemudian, mereka juga wajib bayar denda jika salah.

Baca juga: Demi Hindari Azab Kubur, Pengikut Bab Kesucian di Tanah Datar Wajib Zakat ke Guru

Hadirnya ajaran yang diduga menyimpang itu, MUI Tanah Datar mengimbau agar masyarakat waspada dan berhati-hati. Mayarakat juga diminta untuk menambah ilmu agar tidak ikut pada ajaran yang salah.


Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Antisipasi Lahar Erupsi Gunung Marapi, Andre Rosiade Bakal Temui Presiden Prabowo Minta Tambah Anggaran Sabo Dam
Antisipasi Lahar Erupsi Gunung Marapi, Andre Rosiade Bakal Temui Presiden Prabowo Minta Tambah Anggaran Sabo Dam
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengungkap adanya dampak kerusakan di wilayahnya akibat gempa bermagnitudo 4,8 yang berpusat di Padang Panjang
Bupati Tanah Datar: 1 Rumah dan 1 Warung Rusak Ringan Dampak Gempa M 4,8
Ketua Umum Gebu Minang Osman Sapta Odang (OSO) menghadiri Festival Pandeka Batagak Kapalo Koto 2025 dan Medan Nan Bapaneh Mahakarya
Shadiq Pasadigoe Ajak Milenial dan Gen Z Belajar Silek
Baznas Tanah Datar Salurkan Zakat Rp750 Juta untuk 1.500 Mustahik Penerima Manfaat
Baznas Tanah Datar Salurkan Zakat Rp750 Juta untuk 1.500 Mustahik Penerima Manfaat
Buka Puasa Bersama KMDT, Fadly Amran Ajak Kolaborasi Wujudkan Visi dan Misi Kota Padang
Buka Puasa Bersama KMDT, Fadly Amran Ajak Kolaborasi Wujudkan Visi dan Misi Kota Padang
Bupati Tanah Datar, Eka Putra melantik Elizar sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Tanah Datar di Gedung Indo Jolito Batusangkar,
Bupati Eka Putra Lantik Elizar Jadi Penjabat Sekda Tanah Datar