Langgam.id - Pemerintah Kota Padang membangun wilayah melalui kampung tematik dengan melibatkan sebelas kelurahan. Wali Kota Hendri Septa juga berharap pelibatan perguruan tinggi dapat mempercepat upaya mewujudkannya.
Hendri Septa mengatakan, pengembangan kampung tematik telah diatur dalam peraturan wali kota (Perwako) sebagai dasar hukum. Perguruan tinggi dengan tri dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sangat sejalan dengan target pengembangan kampung tematik.
"Karena kampung tematik melibatkan masyarakat langsung. Tujuannya menjadi salah objek wisata baru di Kota Padang," kata Hendri Septa dalam keterangan resminya dikutip langgam.id, Selasa (14/12/2021).
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X Herri mengatakan, dengan segala potensi yang ada, perguruan tinggi akan siap mendukung terwujudnya kampung tematik di Kota Padang. Di antara potensi itu, yakni mahasiswa, dosen, dan program studi yang ada.
Hasil diskusinya dengan sejumlah perguruan tinggi, ternyata sebagian besar sudah memiliki data tentang kampung tematik. Data itu akan dipelajari lebih lanjut.
"Sehingga bisa turun langsung dan mengambil kesempatan dalam pengembangan kampung tematik ini," kata Herri.
Adapun 11 kelurahan yang terpilih, yakni Kelurahan Mata Air, Kelurahan Andalas, Kelurahan Purus, dan Kelurahan Gunung Pangilun. Kemudian Kelurahan Bungus Timur, Kelurahan Batung Taba Nan XX dan Kelurahan Batu Gadang.
Selanjutnya Kelurahan Limau Manis, Kelurahan Gunung Sarik dan Kelurahan Tabing Banda Gadang. Terakhir, Kelurahan Pasie Nan Tigo. (*/Lisa Septri)