Langgam.id-Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi melantik sebanyak 161 kepala sekolah negeri yaitu SMAN, SMKN, dan SLBN di Auditorium Gubernuran Sumbar, Padang Selasa (14/12/2021). Kepala sekolah diminta mengejar ketertinggalan pendidikan di Sumbar.
Mahyeldi menyebut pelantikan kepala sekolah adalah upaya meningkatkan kualitas pendidikan sesuai visi dan misi yang dituangkan dalam RPJMD Sumbar 2021-2021.
"Indeks pendidikan menjadi faktor utama dalam mencapai indeks pembangunan manusia. Menjadi kewajiban seluruh jajaran dinas pendidikan meningkatkan kualitas SDM yang berakhlak mulia, terampil dan berdaya saing," katanya lewat keterangan tertulis.
Ia menyebut sejak lama Sumbar telah diakui sebagai gudang SDM, bukan fisik. Sehingga meski jumlah penduduk orang Minang hanya empat persen dari penduduk Indonesia tetapi tokoh yang muncul tidak kurang dari 2000 orang. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dari daerah lain.
Menurutnya tradisi kepemimpinan, tradisi ketokohan sudah ada di Sumbar. Oleh karena itu Sumbar harus bisa mengambil peran dalam visi Indonesia Emas, Indonesia menjadi negara lima besar di dunia.
Tapi perlu usaha keras untuk bisa mencapainya karena pendidikan di Sumbar sudah mulai ditinggalkan oleh tetangga, Riau.
"Kita harus tau informasi ini dan paham. Paham artinya mencarikan jalan keluar, solusi terhadap kekurangan kita sendiri agar kedepan pendidikan Sumbar bisa kembali menjadi yang terbaik," ujarnya.
Ia menyebut pendidikan harus kondusif. Kepala sekolah dan jajaran harus solid dan mampu membangun teamwork. Kesuksesan sekolah tidak hanya karena kepala sekolah tetapi juga oleh guru.
"Karena itu hak kepala sekolah, hak guru harus ditunaikan cermat dan tepat waktu agar bisa fokus untuk meningkatkan kualitas pendidikan," katanya.
Guru-guru yang memiliki metode mengajar yang paling baik harus diberikan hadiah. Begitu juga kepala sekolah diberi hadiah, yaitu kepala SMA yang banyak mengantar lulusan ke perguruan tinggi, kepala SMK yang mengantarkan lulusan ke dunia kerja.
"Karena orientasinya berbeda maka pendekatan yang dilakukan kepala sekolah juga harus berbeda," katanya.
Ia menyebut untuk mendukung semua itu, Pemprov Sumbar telah mengalokasikan anggaran yang sangat besar lebih dari 40 persen dari total APBD 2022. (*/Rahmadi)