Langgam.id - Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Andree Algamar mengatakan, pihaknya bakal melaksanakan operasi pasar murah dalam waktu dekat.
Operasi pasar murah ini digelar untuk menanggapi kenaikan harga minyak goreng di Kota Padang.
Andree menjelaskan, operasi pasar murah ini dilakukan untuk menekan harga minyak goreng di Kota Padang.
Sehingga diharapkan bisa menurunkan harga minyak goreng baik curah maupun kemasan di Kota Padang.
"Kami akan melakukan beberapa rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait terlebih dahulu," ujarnya seperti dilansir infopublik.id, Rabu (10/11/2021).
Andree mengungkapkan, kenaikan minyak goreng tidak hanya terjadi di Kota Padang. Tetapi juga di daerah lainnya.
Menurut Kemendag kata Andree, hal ini disebabkan adanya kenaikan bahan baku yaitu crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah secara internasional.
"Harga CPO naik disebabkan adanya gangguan pasokan minyak nabati dunia yang turun. Pasokan minyak nabati dunia turun akibat gangguan produksi canola oil di Kanada dan Argentina karena kekeringan tahun lalu," ujarnya.
Sebelumnya, harga minyak goreng di Pasar Raya Padang mengalami kenaikan hingga 100 persen atau dua kali lipat dari harga biasanya sejak sebulan terakhir. Kondisi ini berdampak kepada omset penjualan pedagang.
Salah satu pedagang di Pasar Raya, Junaidi mengatakan harga minyak goreng baik curah maupun kemasan berada di harga Rp18 ribu per kilogram dari yang sebelumnya hanya Rp9 ribu per kilogram.
“Harganya naik dua kali lipat dari hari harga sebelumnya. Kenaikan harga sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir,” katanya, Senin (8/11/2021).
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Raya Padang Naik Hingga 100 Persen
Kemudian minyak goreng kemasan juga naik dari harga Rp12 ribu per liter hingga Rp18 ribu per liter. Begitu juga dengan minyak goreng kemasan dua liter yang sebelumnya seharga Rp28 ribu naik menjadi Rp 38 ribu.
“Saat harga minyak goreng mahal tentu terjadi penurunan penjualan karena masyarakat enggan membeli dan memilih untuk mengirit biaya,” katanya.