Langgam id - Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengusulkan agar pemerintah mengadakan program vaksinasi booster berbayar untuk jemaah umrah asal Indonesia.
Vaksinasi tersebut dilakukan untuk menggantikan masa karantina lima hari yang ditetapkan pemerintah untuk jemaah umrah.
"Oleh karena itu saya mengusulkan pemerintah mengadakan program vaksin booster berbayar agar calon jemaah bisa melaksanakan umrah tanpa melakukan 5 hari karantina di Tanah Suci," kata Andre, Minggu (24/10/2021).
Menurutnya, masa karantina lima hari akan membuang waktu. Jemaah juga tidak akan fokus beribadah jika waktunya dibatasi.
Baca juga: Ini Syarat Umrah Terbaru bagi Jemaah Asal Indonesia
"Setiap jemaah umrah biasanya punya waktu 9 hari. Kalau mereka dikarantina 5 hari, kapan mereka memiliki waktu beribadah?," ujarnya.
"Apalagi, biaya karantina itu ditanggung oleh jemaah. Saya rasa jemaah umrah Indonesia tidak akan keberatan mengikuti vaksin booster berbayar ini," sambung Andre.
Dikatakannya, yang sudah mendapatkan vaksin sinovac 2 kali bisa mendapatkan booster Morderna atau Pfizer.
Menurut Andre, solusi tersebut merupakan cara yang adil dan jalan tengah terbaik.
Jemaah umrah tak perlu dikarantina, dan di sisi lain kuota vaksin gratis untuk masyarakat luas tidak terkurangi.
"Saya rasa ini adalah cara yang adil. Selain kepentingan jemaah bisa terpenuhi, APBN juga tidak terbebani. Oleh karena itu saya mengusulkan vaksin booster berbayar untuk jemaah umrah," tuturnya.
Diketahui, Arab Saudi memakai vaksin covid-19 jenis Moderna, Pfizer, Astrazeneca dan Johnson and Johnson sebagai langkah penanganan covid-19. Merek vaksin tersebut juga diakui oleh Arab Saudi.