Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Agam telah mempersiapkan lokasi penampungan sementara bagi pedagang Pasar Baso yang terdampak kebakaran. Lokasi penampungan masih berada di kawasan pasar.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Agam, Dedi Asmar mengatakan, pedagang yang terdampak kebakaran berjumlah 19 orang. Kios pedagang terbakar sebanyak 24 bangunan.
"Kami sudah siapkan untuk penampungan sementara. Tapi perlu juga didiskusikan kembali dengan pedagang yang terdampak," kata Dedi dihubungi langgam.id, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Kronologi Kebakaran Pasar Baso Agam yang Hanguskan 24 Kios
Lokasi penampungan sementara ini, kata Dedi, menunggu kesepakatan pedagang. Apakah pedagang memiliki stok barang yang tersedia di rumah atau habis di kios.
"Kami akan mendudukkan dengan pedagang. Langkah awal sudah dilakukan. Ditinjau pak bupati dan mendapatkan bantuan dari daerah. Mudah-mudahan bisa meringankan pedagang," jelasnya.
Sebelumnya, Pasar Baso yang berada di Nagari Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam terbakar sekitar pukul 02.30 WIB. Kasus kebakaran ini berada di wilayah hukum Polres Bukittinggi. Penyebab awal munculnya api kini sedang diselidiki.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, dari keterangan saksi mata, api muncul bermula dari salah satu kios. Api muncul di atap kios kemudian menjalar ke beberapa kios lainnya.
"Salah seorang saksi sedang menuju arah pulang menuju rumah, dimana rumah saksi berada tidak jauh dari lokasi kejadian kebakaran," kata Dody.
"Pada saat perjalanan, saksi melihat api sudah membakar atap bangunan salah satu kios di lokasi pasar," sambungnya.
Masing-masing blok, kata dia, terdiri dari delapan kios berukuran 3x3 meter. Kios yang terbakar merupakan milik pedagang kain, PMD, eletronik, kasur, pecah belah, pupuk, dan santan kelapa.
"Jumlah keseluruhan terbakar 24 Kios. Bangunan berbentuk permanen dengan luas bangunan keseluruhan kios yang terbakar 40x10 meter," jelasnya.