Penerapan SNI 1726:2019, Penting Bagi Mereka yang Membangun di Wilayah Rawan Gempa

Penerapan SNI 1726:2019, Penting Bagi Mereka yang Membangun di Wilayah Rawan Gempa

Foto: Pixabay

Langgam.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong pemahaman dan peningkatan kemampuan kompetensi para ahli teknik sipil terkait dengan SNI 1726:2019 untuk menjawab tantangan pengurangan risiko kerusakan infrastruktur akibat bencana gempa.

Pasalnya, sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah cincin api (ring of fire) dan juga negara seismik aktif, Indonesia secara konstan menghadapi risiko bencana gempa bumi dan vulkanik gunung api.

Upaya penyebarluasan/alih informasi tentang pemahaman dan peningkatan kemampuan kompetensi terkait SNI 1726:2019 dilakukan Kementerian PUPR dengan menggelar Sosialisasi dan Workshop Nasional Penerapan SNI 1726:2019 dengan tema Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung. Kegiatan ini diinisiasi oleh Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR melalui Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) secara daring selama 3 hari mulai Selasa – Kamis (7-9/9/2021).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan penerapan infrastruktur tahan gempa harus dilakukan secara terintegrasi, terkoordinasi, dan berkelanjutan yang mengacu pada penyiapan, penyusunan, dan pemutakhiran SNI bidang struktur serta konstruksi pada semua lini pembangunan di kawasan wilayah rawan bencana.

Selain itu juga tidak kalah penting sosialisasi, edukasi serta literasi kepada masyarakat dan pelaku konstruksi.

“Untuk itu perlu adanya perubahan paradigma menjadi ‘membangun yang lebih baik dan aman’. Lebih baik mengetahui risiko kegagalan bangunan sebelum bencana terjadi daripada mengalami risiko setelah bencana (penanggulangan bencana dari rensponsif menjadi preventif),” kata Menteri Basuki dalam sambutannya yang dibacakan Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti.

Dalam mendukung kinerja pemerintah untuk mewujudkan bangsa yang tangguh dan budaya aman bencana, Kementerian PUPR telah melakukan langkah-langkah penting, di antaranya penguatan peraturan Perundang-undangan penanggulangan bencana, peningkatan kapasitas dan kapabilitas penanganan kedaruratan bencana, dan percepatan pemulihan pasca bencana dengan prinsip build back better.

“Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan terkait kegempaan dan rekayasa kegempaan, pada tahun 2016 Kementerian PUPR mendirikan Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGen), sebuah knowledge hub di mana para ahli gempa bumi dapat berkarya dan bertugas,” tutur Menteri Basuki.

Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Ditjen Cipta Karya Dian Irawati mengatakan dari serangkaian pengalaman bencana gempa yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa dampak bencana gempa didominasi oleh gagalnya bangunan saat menahan beban akibat goncangan gempa yang kuat.

Hal ini menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi bukan diakibatkan oleh gempa, tapi oleh bangunan yang tidak tahan gempa.

“Dari kegiatan sosialisasi dan workshop ini diharapkan juga tercipta teknik perancangan bangunan tahan gempa yang semakin efektif dan efisien serta ditunjang juga oleh peran dari para perancang yang memiliki kemampuan dalam menghasilkan bangunan infrastrukur yang tangguh terhadap bencana gempa,” tandas Dian.

Baca Juga

Selama periode 8-15 November 2024 tercatat terdapat 16 kali gempa bumi terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya.
16 Gempa Terjadi di Sumbar Selama Periode 8-15 November 2024
Selama Oktober 2024 terdapat 50 kali kejadian gempa bumi yang tersebar di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya.
Wilayah Sumbar 50 Kali Diguncang Gempa Sepanjang Oktober 2024
BMKG Padang Panjang melaporkan bahwa selama periode 18-24 Oktober 2024 terdapat 12 kali gempa bumi di wilayah Sumatra Barat dan sekitarnya.
Aktivitas Gempa di Sumbar Periode 18-24 Oktober 2024 Sebanyak 12 Kali
Selama periode 11-17 Oktober 2024 terdapat delapan kali gempa bumi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya.
8 Gempa Terjadi di Sumbar Selama Periode 11-17 Oktober 2024
Pemko Padang akan menggelar beberapa kegiatan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tingkat Kota Padang.
Peringatan Gempa 30 September di Padang Tahun Ini Digelar dengan Nuansa Berbeda
Pemko Padang bakal menggelar Peringatan Gempa 30 September pada tahun ini yang dilaksanakan di Tugu Gempa, depan Museum Adityawarman.
15 Tahun Berlalu, Berikut Rangkaian Peringatan Gempa 30 September di Padang