Langgam.id - Banjir yang melanda Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) telah surut. Masyarakat yang terdampak saat ini telah mulai kembali ke rumah dan melakukan pembersihan sisa banjir seperti banyaknya lumpur.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Barlius mengungkapkan, parahnya banjir di Padang kali ini diduga adannya kerusakan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan adanya material lumpur ketika banjir.
"Kemungkinan ada longsor di bukit akibat diduga adannya penebangan kayu sehingga air membawa lumpur. Ini kan dari bukit di sekeliling itu lumpur turun," kata Barlius dihubungi langgam.id, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Banjir Rusak Saluran PDAM Padang, Pasokan Air 45 Ribu Pelanggan Terganggu
Barlius mengungkapkan, salah satu lokasi terparah terdampak banjir yakni Griya Permai Anak Air. Warga di lokasi itu mengaku banjir bercampur lumpur baru pertama kali terjadi.
"Ditanya kepada masyarakat, baru kali ini. (Jadi) kemungkinan adanya penebangan-penebangan dilakukan, merusak ekosistem sehingga hujan mengikis tanah. Ini kemungkinan," jelasnya.
Data BPBD Kota Padang, kawasan terparah yang terdampak banjir terdapat di dua kecamatan, yakni Koto Tangah dan Kuranji. Selain itu, juga terdapat tiga titik pohon tumbang.