Langgam.id - Seekor beruk menyerang para pengendara yang hendak melintas di jalur lintas sumatra tepatnya di Panorama Dua Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Penyerangan yang dilakukan satwa dengan nama ilmiah "Macaca nemestrina" itu terlihat dari video yang diunggah oleh akun Instagram @picko_channel.
Dari video yang berdurasi 59 detik itu, tampak seekor beruk beberapa kali menyerang pengendara yang melintas. Mulai penyerangan kepada pengendara yang mengunakan sepeda motor hingga mobil pribadi.
Para pengendara yang takut dan kaget langsung menghindar dari serangan beruk tersebut. Terlihat juga pengendara sepeda motor terpaksa menambah laju kendaraannya agar terhindar dari serangan hewan berbulu itu.
Selain itu, dari video juga jelas beruk tersebut juga mencoba menggapai jendela mobil yang melintas di dekatnya. Meskipun demikian, mobil yang melaju kencang membuat hewan itu tidak bisa berbuat lebih banyak.
"Assalamualaikum wr wb.!! Sekedar informasi bagi dunsanak yang akan melewati jalur sitinjau lauik , karna sekarang ada seekor monyet yang suka menyerang pengendara terutama motor!! Monyet tersebut biasanya berada di dua titik yaitunya diatas panorama dua dekat tanjakan tunggua, dan dibawah panorama dua tepatnya di kelok s, maka dari itu admin himbau kepada pengendara sangatlah berhati hati terutama motor.. (cuplikan video singkat , yang lengkap langsung ke youtube picko channel)," tulis unggahan video akun Instagram @picko_channel.
Pemilik akun Instagram picko_channel yang dihubungi Langgam.id, membenarkan aksi penyerangan yang dilakukan beruk kepada pengendara itu. Dikatakannya, peristiwa di video miliknya terjadi pada Sabtu (10/8/2019).
"Sampai sekarang beruk itu selalu turun ke jalan, tapi jamnya tidak menentu. Yang sering menyerang pengendara dan mengganas cuman satu ekor itu yang memiliki tanda hidungnya pecah. Kalau beruk memang banyak di kawasan tersebut," kata Picko Widiacandra dihubungi langgam.id, Selasa (13/8/2019).
Ia mengatakan korban penyerangan yang sering dilakukan beruk sering kepada pengendara sepeda motor. Tindakan itu memang membuat pengendara harus lebih waspada dan berhati-hati. Bukan hanya pengendara sepeda motor, beruk itu terkadang juga berupaya menyerang mobil.
"Tapi kalau mobil, beruk tidak bisa menjangkau karena tertutup. Kalau sepeda motor kan bisa bahaya jadinya," kata dia.
Sementara itu menanggapi serangan beruk yang telah mengawatirkan bagi pengendara, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar mengaku tidak bisa bertindak sebelum ada permintaan dari Pemerintah Kota (Pemko) Padang. Hal itu karena beruk berada di kawasan Tahura (Taman Hutan Raya).
"Tahura itu pengawasan dan dalam pengelola di bawah Pemko Padang. Kalau istilah untuk pengamanan satwa itu kita bisa saja melumpuhkan tapi harus menunggu perintah dari Pemko Padang karena berada di wilayah Tahura," kata Kasat Polisi Hutan BKSDA Sumbar, Joni Akbar dihubungi langgam.id
Selain menunggu atensi Pemko Padang, Joni mengatakan pihaknya juga tidak bisa bertindak sewenang-wenang kepada satwa di dalam hutan. Meskipun satwa tersebut tidak dilindungi.
"Kalau satwa di dalam hutan kami tidak bisa bertindak. Kecuali Pemko Padang meminta untuk melumpuhkan, apalagi satwa itu tidak dilindungi ya," kata dia.
Ia membeberkan penyerangan beruk kepada pengendara diduga telah minimnya pasokan makanan di habitatnya. Apalagi, kata Joni, kawasan Jalur Sitinjau Lauik masih merupakan kawasan gerombolan beruk tersebut dan banyaknya pedagang berjualan.
"Beruk yang agresif itu merupakan raja dari gerombolannya. Jadi memang menyerang kayak gitu kalau raja, karena dia berani. Kalau soal mencari makanan dia yang terdepan, setelah dia yang dapat makanan baru pengikutnya. Memang beruk raja itu juga melindungi gerombolannya," katanya. (Irwanda/HM)
Terkini:
Tak Bertemu di Jalan, Pemko Padang Koordinasi dengan BKSDA Bila Beruk Masih Ganggu Pengendara