Langgam.id - Pemko Padang Panjang menunda pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah. Penundaan ini akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang Padang Panjang Ali Tabrani mengatakan, rencananya pembelajaran tatap muka untuk SD dan SMP di daerah itu dimulai pada Senin depan, 12 Juli 2021. Namun ditunda karena sudah diterapkannya PPKM Mikro hingga 20 Juli mendatang.
"Jadi pembelajaran tatap muka selama PPKM ditiadakan sama sekali, sehingga mulai 12 Juli, pembelajaran sepenuhnya dilakukan secara daring," katanya, Jumat (9/7/2021).
Ia menambahkan, bahwa 12 Juli juga merupakan awal tahun ajaran baru 2021/2022. Sementara itu, untuk kegiatan pengenalan lingkungan sekolah (PLS) yang biasanya diikuti oleh siswa baru juga ditunda.
"Penundaan dilakukan dengan melihat perkembangan kondisi sampai tanggal 20 Juli," ungkapnya.
Ali menjelaskan, kalau bisa dilaksanakan setelah tanggal itu maka dilaksanakan. Kalau PPKM Mikro masih diperpanjang, maka bisa saja kegiatan PLS ditiadakan.
Sampai saat ini yang jelas, pihaknya mengarahkan ke sekolah bahwa tidak ada kegiatan tatap muka di sekolah sama sekali.
"Sampai saat ini yang jelas tidak ada tatap muka di hari pertama sekolah tapi secara daring sampai 20 Juli. Setelah itu menunggu kebijakan berikutnya," ujarnya.
Selain itu kata Ali, guru-guru juga diminta tidak hadir ke sekolah selama PPKM Mikro berlangsung. Guru-guru dirumahkan semuanya.
Baca juga: PPKM Mikro di Padang Panjang, Disdukcapil Berlakukan Layanan Online
Hanya 25 persen tenaga kependidikan ke sekolah yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan tenaga tata usaha.
Ia mengungkapkan, model pembelajaran daring yang diberlakukan bagi siswa baru di kelas 7 SMP misalnya, dilakukan dengan memakai aplikasi Whatsapp.
"Seperti memberikan tugas-tugas dan sejumlah pengarahan. Sementara bagi siswa lama bisa dilakukan dengan bermacam-macam seperti google class dan zoom meeting," tuturnya.
Selain SMP dan SD yang berada di bawah Disdik Pemko Padang Panjang, peniadaan belajar tatap muka juga dilakukan di tingkat SMA. Pemprov Sumbar yang berwenang atas SMA dan SMK juga mengikuti kebijakan di daerah tersebut.
"Pemprov Sumbar sama sekali tidak mengikuti pelajaran tatap muka," katanya.
Dia menjelaskan, pembelajaran daring memang banyak keterbatasan dan kendala, sehingga berpengaruh pada materi pelajaran yang diikuti siswa.
Seperti tingkat kedalaman materi agak berkurang, keterbatasan dalam tanya jawab siswa dan guru. Namun diharapkan bisa setidaknya 50 persen dari target pembelajaran.
Baca juga: 4 Kota di Sumbar Kena Pengetatan PPKM Mikro 6-20 Juli 2021
Selain itu, pihaknya juga akan menugaskan guru-guru mengaktifkan radio yang berada di SMPN 4 Padang Panjang untuk pembelajaran bagi siswa SD dan SMP.
"Selama ini radio SMPN 4 Padang Panjang juga digunakan sebagai fasilitas untuk belajar," bebernya.
Menurutnya, di Padang Panjang total ada enam SMP negeri dan delapan SMP swasta. Sementara SD negeri ada 32 dan enam SD swasta.