Langgam.id - Anggota DPR RI Andre Rosiade menilai Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan gabungan dari BSM, BNI Syariah dan BRI Syariah masih menganut prinsip ekonomi kapitalis. Sebeb, menurutnya BSI berlomba-lomba mendapatkan keuntungan yang besar.
"Namanya saja syariah tapi praktek konvensionalnya masih jalan. Itu yang perlu menjadi kajian, bagaimana kita umat Islam itu benar-benar aman menabung bertransaksi tanpa riba," kata Andre dalam keterangan tertulis, Rabu (16/6/2021).
Andre berharap keberadaan BSI sebagai bank syariah benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Dia meminta kepada Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi untuk bisa segera menerapkan sistem ekonomi Islam dalam menjalankan manajemen perusahaannya.
"Kan banyak umat islam di Indonesia yang ingin menikmati transaksi tanpa riba, nah faktanya BSI ini masih bertransaksi abu-abu," kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu.
Dia mencontohkan, para nasabah BSI masih dikenakan sistem riba melalui program kredit pemilikan rumah (KPR) dari BSI. Sebab, kata dia, program KPR yang ditawarkan masih menerapkan biaya tinggi dalam cicilan dan proses jual beli.
"Harapan kami BSI benar benar membenahi dan menyempurnakan aturan syariahnya sehingga umat Islam sebagai mayoritas rakyat di Indonesia merasa aman bertransaksi," kata dia. (*ABW)