Pandemi Covid-19, Organisasi Perantau Sulit Air Sepakat Tunda Mubes

Pandemi Covid-19, Organisasi Perantau Sulit Air Sepakat Tunda Mubes

Organisasi perantau Sulit Air Sepakat mengadakan jumpa pers secara daring. (foto: Irwanda/langgam.id)

Langgam.id - Organisasi perantau Sulit Air Sepakat menunda musyawarah besar (mubes) ke-23 lantaran kondisi pandemi covid-19. Sebelumnya, mubes rencananya akan digelar usai Idul Fitri 1442 Hijriyah di Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar).

Ketua Umum DPP Sulit Air Sepakat, Samsuddin Muchtar mengatakan, mubes organisasi yang dipimpinnya biasanya digelar satu kali dalam empat tahun. Namun dapat ditunda atau dipercepat atas dasar alasan-alasan kuat.

"Dan juga mubes dapat ditunda atas persetujuan sekurangnya separoh ditambah satu cabang Sulit Air Sepakat yang ada," kata Samsuddin saat jumpa pers secara daring, Sabtu (22/5/2021).

Saat ini, kata dia, Sulit Air Sepakat memiliki 90 cabang yang tersebar di Indonesia. Bahkan tiga cabang di antaranya berada di luar negeri yaitu Australia, Malaysia hingga London.

"Roh pelaksanaan mubes adalah pulang basamo yang telah menjadi budaya perantau asal Sulit Air. Sudah menjadi kebiasaan pada momen pulang basamo selain pelaksanaan mubes juga terdapat kegiatan lainnya," ujarnya.

Samsuddin menyebutkan kondisi pandemi covid-19 saat ini tentunya sangat mengancam kesehatan masyarakat. Perlindungan terhadap kesehatan masyarakat ini menjadi prioritas bagi perantau Sulit Air Sepakat.

"Pelaksanaan mubes yang melibatkan banyak perantau dari berbagai daerah seiring dengan agenda pulang basamo sangat dikhawatirkan menjadi kluster penyebaran covid-19," jelasnya.

"Kami secara khusus juga mendapat arahan dari bupati, beliau mengimbau agar kegiatan mubes ditunda pelaksanaannya. Apalagi pemerintah juga telah melarang untuk tidak mudik," sambungnya.

Penundaan mubes ini juga seiring telah dikeluarkan surat keputusan No. SK.016/DPP SAS/III/2021 tentang penundaan pelaksanaan musyawarah besar perkumpulan Sulit Air Sepakat ke-23 tahun 2021. Sebelumnya, pada musyawarah kerja nasional seluruh peserta setuju dengan penundaan mubes. (Irwanda/yki)

Baca Juga

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang oleh Tim BKSDA Sumbar d
Sempat Buat Warga Khawatir, Akhirnya Harimau Sumatra Masuk Perangkap di Solok
Jumlah korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, bertambah.Berdasarkan data dari Basarnas Padang
Update Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: Total 25 Orang, Meninggal 12
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok Ralat Data Korban Longsor Tambang Emas Ilegal: Total 22 Orang, Meninggal 11
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Bencana tanah longsor melanda bekas galian tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,
Kronologi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dan 25 orang lainnya masih tertimbun di lokasi tambang emas di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti,
Tambang Emas Ilegal di Solok Ternyata Sudah Beberapa Kali Dirazia Polisi