Legenda Si Boko dan Asal Usul Terbentuknya 5 Pulau Eksotis di Padang

cerita si

Pulau Sirandah, salah satu pulau eksotis yang ada di Padang (instagram @nyorotin)

Langgam.id - Cerita tentang Malin Kundang anak durhaka mungkin tak asing lagi bagi masyarakat Minang bahkan Indonesia. Malin Kundang menjadi legenda dan menjadi bahan pembelajaran bagi para orang tua kepada anak-anaknya.

Tapi mungkin yang banyak yang tau tentang cerita anak durhaka lainnya yang kisahnya mirip dengan Malin Kundang, yakni cerita Si Boko. Sayangnya, cerita ini tidak sepopuler cerita atau legenda si Malin Kundang anak durhaka itu.

Legenda Si Boko hanya sekedar legenda yang berkembang dari mulut ke mulut saja. Berdasarkan cerita tokoh masyarakat setempat, Si Boko adalah cerita rakyat yang diduga menjadi cikal bakal terbentuknya lima pulau yang ada di kawasan Sungai Pisang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar).

"Boko adalah lelaki muda tanggung yang ingin hidup berkecukupan. Berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, akhirnya Boko memilih untuk mencoba mengadu peruntungan di negeri seberang," kata S. Datuak Rajo Lenggang seperti dilansir dari situs resmi Pemko Padang, Selasa (18/5/2021).

Boko pun meminta izin dan restu dari sang ibu. Dengan berat hari, sang ibu melepas anak kesayangannya pergi merantau.

Di tanah rantau, si Boko merupakan remaja yang rajin. Berkat ketekunan dan kerajinannya Boko pun menjadi orang yang sukses dan menjadi orang kaya di perantauan. Harta dan kekayaannya pun melimpah ruah.

Singkat cerita, suatu waktu Boko berkeinginan untuk berkunjung ke kampung halamannya. Dengan menggunakan kapal yang mewah Boko berlayar dengan membawa sejumlah harta kekayaannya di dalam kapal tersebut.

Kedatangannya diketahui oleh ibunya. Sang ibu pun bergegas menuju kapal dan sangat ingin bertemu anaknya yang sudah lama berada di tanah rantau.

Setibanya di kapal, ia pun langsung memeluk anak kesayangannya tersebut, namun hal yang tak terduga terjadi. Boko tidak mengakui bahwa orang yang datang dan memeluknya adalah ibunya. Si Boko pun mengusir ibunya dari kapal yang dimilikinya.

Wanita tua itu pun menjelaskan bahwa dirinya adalah ibunya. Namun Boko tidak percaya, dia pun mendorong wanita tua renta itu hingga jatuh.

Kapal kemudian menepi di sebuah pulau karena Boko memerintahkan awak kapal untuk menurunkan ibunya di pulau di maksud. Saat di pulau itu, ibunda Boko kembali menegaskan bahwa dirinya adalah ibu kandung Boko. Lagi-lagi Boko mengelak mengakui bahwa wanita tua itu ibunya.

Dengan nada kecewa sang ibu pun bersumpah. Angin laut pun tiba-tiba bertiup semakin kencang. Badai datang. Riak laut berganti ombak besar yang mengombang-ambing kapal milik Boko. Namun begitu, Boko tetap tidak mengakui ibunya.

Seketika alam murka. Hujan deras disertai badai turun dari langit. Kapal Boko pecah di tengah laut. Isi kapal tumpah di perairan.

Baca juga: Menjajal Nagari Pariangan, Keindahan yang Mengagumkan

Ibunda Boko terbawa ombak besar. Termasuk Boko beserta awak kapalnya. Ibunda Boko kemudian terdampar di sebuah pulau yang tak jauh dari tempatnya bersumpah tadi.

Sementara di pulau lain yang tak jauh dari lokasi itu, warga pun terdengar “berkuai-kuai”. Menghardik keras dan meminta tolong atas kejadian alam yang berlangsung saat itu.

Sementara, suara Boko yang dari tadi lantang menepis kebenaran ibunya, mulai tak terdengar lagi. Hanya, isi kapalnya yang terus ke tengah laut. Peti berisi emas yang diangkut Boko tumpah. Begitu juga kapal dan isinya seperti kancah yang sedang “tajarang” (di atas tungku) dan lainnya ikut terbawa air laut.

Setelah kejadian itu, alam terlihat tenang dan damai. Ketika memandang ke laut, ombak terlihat begitu tenang. Namun ada perubahan di perairan, lima pulau membentang di depan Sungai Pisang.

Di tempat ibu Boko bersumpah tadi terdapat pulau yang akhirnya dinamakan Pulau Pasumpahan. Kemudian tak jauh dari itu, sebuah pulau yang dinamakan Pulau Setan merupakan tempat Ibu Boko kerasukan dan murka terhadap anaknya.

Pulau lain yang tak jauh dari itu dinamakan Pulau Sikuai, tempat warga “berkuai-kuai” ketika alam murka atas perilaku Boko.

Kemudian pulau lain yang dinamakan Pulau Peti adalah bekas peti emas milik Boko yang berubah menjadi pulau. Sedangkan Pulau Batu Jarang bermuasal dari kancah-kancah yang “terjarang” di atas kapal Boko.(*/Ela)

Baca Juga

Bantah Maigus Nasir Pernah Divonis Korupsi, Mantan Pejabat Kejagung: Fitnah
Bantah Maigus Nasir Pernah Divonis Korupsi, Mantan Pejabat Kejagung: Fitnah
Temui Penyandang Disabilitas di Kuranji, Fadly Amran Janjikan Kota Inklusif
Temui Penyandang Disabilitas di Kuranji, Fadly Amran Janjikan Kota Inklusif
Pulihkan Ekonomi Kota Padang, Fadly Amran Bakal Revitalisasi Pasar Raya
Pulihkan Ekonomi Kota Padang, Fadly Amran Bakal Revitalisasi Pasar Raya
Fadly Amran Janji Jadikan Padang Kota Sehat
Fadly Amran Janji Jadikan Padang Kota Sehat
Balanjuang dengan Warga Kuranji, Fadly Amran Berkomitmen Jadi Pemimpin yang Melayani
Balanjuang dengan Warga Kuranji, Fadly Amran Berkomitmen Jadi Pemimpin yang Melayani
Fadly Amran Janjikan UMKM Naik Kelas untuk Sejahterakan Masyarakat Padang
Fadly Amran Janjikan UMKM Naik Kelas untuk Sejahterakan Masyarakat Padang