Langgam.id - Kacimuih merupakan jajan khas Sumatra Barat (Sumbar) yang kini keberadaannya sudah jarang ditemui. Padahal dulu kacimuih begitu populer, terutama sebgai jajanan sekolah.
Namun, Kacimuih masih dapat ditemui di beberapa pasar tradisional atau saat Ramadan tiba. Masih ada beberapa pedagang yang menjual Kacimuih.
Bahan utamanya pun hanya terdiri dari dua macam, yakni singkong kukus dan parutan kelapa muda. Untuk penyajiannya, jajanan tradisional ini disantap dengan taburan gula baik gula pasir maupun gula aren.
Sekilas, makanan masnis ini tampak tidak menarik karena taburan parutan kelapa di atasnya kerap tidak teratur. Namun, bila telah mencobanya, dijamin akan bikin ketagihan.
Membuatnya pun tidak sulit, cukup sediakan singkong, lalu dikupas. Setelah dibersihkan, singkong diparut kasar dan dikukus hingga singkong betul-betul matang.
Baca juga: Berbuka Puasa Ditemani Sala Lauak, Jajanan Legendaris dari Pariaman
Setelah singkongnya matang, lalu dicampur dengan parutan kelapa dan gula pasir. Ketiganya diaduk menjadi satu, kemudian dimasukan ke dalam cetakan yang terbuat dari daun pisang dan Kacimuih siap disantap.
Ada dua cara menikmatinya, pertama menaburkan gula putih atau gula aren di atas Kacimuih yang telah matang. Ini merupakan cara praktis menikmati Kacimuih.
Khusus untuk menikmati dengan gula aren memang sedikit repot. Sebab, parutan kelapa dimasak terlebih dahulu dengan gula aren yang telah dicairkan, kemudian diletakkan di atas singkong yang telah matang.
Paduan rasa singkong dan kelapa parut sangat lezat dan baik di lambung. Terutama ketika dinikmati saat berbuka puasa. Bagi yang biasanya tidak makan nasi dulu jelang salat tarwih, sangat cocok berbuka dengan Kacimuih karena kuliner khas ini bisa menjadi pengganjal perut.(*/Ela)