Langgam.id - Umat Islam yang menjalankan puasa bersiap menghadapi ibadah Ramadan 1442 Hijriah yang diperkirakan akan jatuh pada Selasa (13/4/2021) ini. Berbagai persiapan perlu dilakukan agar bisa menjalani ibadah tahunan itu dengan baik.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana agar bisa menjalani puasa dengan tubuh tetap bugar. Tidak makan dan minum selama sekitar 14 jam setiap hari selama sebulan, akan berat untuk sebagian orang.
Tak jarang, banyak orang yang menjalani ibadah puasa dengan tubuh kurang bugar. Sehingga, selama berpuasa badannya lemas dan tak bertenaga. Hal ini bisa membuat aktivitas selama Ramadan terhalang.
Anda bisa menjalani puasa Ramadan dengan tubuh tetap bugar bila memperhatikan asupan makanan, menjaga pola tidur dan olah raga. Berikut 8 tips agar tetap bugar jalani puasa dikutip dari tempo.co yang bisa Anda perhatikan:
1. Makan makanan yang sehat dan bergizi
Salah satu persiapan puasa Ramadan yang perlu Anda lakukan adalah menjaga kesehatan dan stamina tubuh dengan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Ya, agar tubuh tetap sehat sejak hari pertama hingga hari terakhir puasa Ramadan maka asupan makanan perlu diperhatikan.
Upayakan untuk memenuhi asupan nutrisi harian tubuh yang berasal dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, daging merah, dan susu.
Dengan tercukupinya seluruh nutrisi tersebut, Anda dapat mempertahankan stamina dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Ini artinya, Anda pun dapat terhindar dari infeksi penyakit selama berpuasa.
Jadi, pastikan untuk melakukan persiapan puasa Ramadan satu ini sejak jauh-jauh hari sebelum melaksanakan puasa hari pertama, ya.
2. Hindari makan gorengan, makanan asin, dan makanan tinggi gula
Bagi orang yang melaksanakan puasa, makan hidangan yang berminyak, bercita rasa asin, dan mengandung tinggi gula tentu rasanya menyenangkan. Meskipun makanan-makanan tersebut dapat memanjakan lidah dalam waktu sesaat, kebiasaan ini sebenarnya tidak baik untuk kesehatan.
Selain kenaikan berat badan dengan mudah, mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula dapat menyebabkan kelesuan dan kelelahan. Anda juga perlu membatasi makanan dengan asupan garam tinggi, terutama saat sahur, karena dapat meningkatkan rasa haus.
Sebagai solusinya, cobalah memasukkan makanan sehat dan bergizi, termasuk sayuran, buah-buahan, dan daging merah dalam menu sahur dan berbuka puasa. Konsumsi makanan tinggi serat selama puasa Ramadan sangat disarankan karena jenis makanan tersebut lebih lambat dicerna oleh tubuh. Dengan ini, Anda akan merasa kenyang lebih lama.
3. Memperbanyak asupan air putih
Langkah persiapan puasa Ramadhan berikutnya adalah memperbanyak asupan air putih. Minum banyak air putih bertujuan untuk mengurangi risiko dehidrasi selama berpuasa, terutama saat waktu sahur dan berbuka puasa.
Cairan termasuk jus, susu, makanan berkuah, juga dapat membantu memenuhi asupan cairan dalam tubuh, tetapi air putih tetap pilihan minuman terbaik.
Tak hanya itu, Anda juga harus mengurangi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman soda. Sebab, jenis minuman tersebut memiliki efek diuretik atau dapat menyebabkan buang air terus menerus sehingga meningkatkan kehilangan cairan dalam tubuh Anda.
4. Pastikan tidak melewati waktu sahur
Salah satu hal yang disarankan dalam menjalankan ibadah puasa adalah makan sahur. Sebab, dengan makan sahur tubuh akan memiliki tenaga untuk bertahan hingga waktu berbuka puasa tiba saat sore hari.
Sahur memiliki peran penting untuk membuat tubuh tetap memiliki energi dalam menjalankan berbagai kegiatan selama seharian penuh.
Jika sengaja atau tidak melewati waktu sahur, Anda berisiko mengalami dehidrasi dan merasa lelah di siang hari. Selain itu, Anda pun cenderung makan berlebihan saat waktu berbuka puasa tiba yang menyebabkan kenaikan berat badan tidak sehat.
5. Jangan makan berlebihan saat waktu buka puasa
Tak sedikit orang yang makan berlebihan saat waktu buka puasa. Semua menu makanan yang ada di meja makan rasanya ingin dicicipi karena penasaran dengan rasa dari makanan tersebut. Selain itu, beberapa orang menjadikan berbuka puasa sebagai momen untuk balas dendam setelah seharian berpuasa.
Faktanya, makan berlebihan saat berbuka puasa dapat berisiko membahayakan tubuh Anda. Makan terlalu banyak dan konsumsi makanan berlemak tinggi secara berlebihan saat berbuka puasa dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan peningkatan berat badan.
6. Mengubah pola tidur
Persiapan puasa Ramadhan selanjutnya adalah mengubah pola tidur. Jika kualitas tidur Anda masih saja buruk menjelang puasa pertama, berbagai gangguan kesehatan bisa saja terjadi. Mulai dari mengantuk, tubuh lemas, pusing, hingga sakit kepala. Kebiasaan buruk tersebut bukan tidak mungkin membuat Anda membatalkan puasa.
Maka dari itu, memperbaiki waktu tidur menjadi salah satu persiapan puasa Ramadan yang perlu dilakukan. Ini berlaku bukan hanya untuk hari pertama, melainkan juga untuk hari-hari selanjutnya.
Jadi, agar Anda tidak lagi tidur terlalu malam, hindari kegiatan yang dapat mengganggu waktu tidur. Misalnya, main ponsel, menonton film, atau membaca buku.
7. Olahraga
Persiapan Ramadan tidak hanya dari asupan makanan atau pola tidur, melainkan juga perlu didukung oleh aktivitas fisik atau olahraga. Berolahraga secara rutin akan membuat tubuh lebih siap dalam menghadapi puasa Ramadhan.
Jika ingin melakukan olahraga di hari awal-awal puasa, sebaiknya lakukan olahraga dengan intensitas rendah terlebih dahulu. Misalnya, dengan melakukan jalan santai, yoga ringan, peregangan ringan, atau hanya sekadar melakukan pekerjaan rumah tangga.
Hal yang paling penting adalah ketahui kondisi tubuh Anda sebelum olahraga dan segera beristirahat jika Anda merasa kesulitan berolahraga saat berpuasa.
8. Konsultasikan diri ke dokter
Meski ada berbagai manfaat puasa untuk kesehatan yang bisa didapat, nyatanya tidak semua orang dapat menjalaninya. Terutama, apabila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Secara umum, ada beberapa kondisi kesehatan yang sebaiknya tidak direkomendasikan untuk berpuasa, antara lain:
1. Orang lanjut usia yang perlu dipertimbangkan kondisi tubuhnya
2. Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, penyakit ginjal kronis, atau diabetes tipe 2
3. Orang-orang yang memiliki masalah dengan gula darah
4. Wanita yang sedang hamil, serta ibu menyusui
5. Orang yang mengalami gangguan makan
6. Orang yang baru saja sembuh dari infeksi penyakit tertentu atau baru saja selesai melakukan prosedur operasi
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan Anda cukup sehat untuk melakukan puasa Ramadan tahun ini atau tidak dengan cara berkonsultasi dengan dokter. (Sehatq/Tempo/SS)