Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat melalui Dinas Ketenagakerjaan bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan melakukan Sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi pekerja Perkebunan Sawit melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit, pada Kamis (21/11/2024) di Aula Kantor Camat Kinali.
Pada kegiatan ini juga dilakukan penyerahan simbolis kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada penerima, dengan total penerima sebanyak 7.764 orang.
Acara ini dibuka oleh Sekretaris Disnaker Pasbar, Edy Murdani, bersama Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pasaman Barat, Ana Rizqi Toyyibah dan dihadiri oleh wali nagari se-Kecamatan Kinali serta peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam sambutannya, Sekretaris Disnaker Pasbar, Edy Murdani, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami memastikan penerima manfaat yang didanai melalui DBH Sawit tepat sasaran setelah dilakukan evaluasi kelayakan. Program ini tidak hanya membantu menjamin kesehatan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja,” ungkap Edy.
Ia menjelaskan bahwa penerima manfaat merupakan pekerja aktif dan bukan kategori lain, seperti anak-anak atau orang tua yang tidak bekerja. Selain itu, Edy memaparkan berbagai manfaat BPJS Ketenagakerjaan, seperti jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
“Ahli waris peserta yang meninggal dunia tanpa sebab tertentu akan menerima santunan sebesar Rp42 juta ditambah beasiswa anak selama tiga tahun. Sedangkan untuk peserta yang meninggal akibat kecelakaan kerja, santunan mencapai Rp72 juta, dengan syarat kecelakaan terjadi dalam hubungan kerja,” jelasnya.
Kecamatan Kinali tercatat sebagai wilayah dengan kuota penerima BPJS Ketenagakerjaan terbesar di Pasaman Barat, yaitu sebanyak 1.618 orang dari total 7.764 penerima.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pasaman Barat, Ana Rizqi Toyyibah, menambahkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan menawarkan dua program utama, yaitu perlindungan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
“Saat ini, tingkat kepesertaan di Pasaman Barat baru mencapai 19,5 persen atau sekitar 41.088 penduduk. Kartu BPJS Ketenagakerjaan ini memberikan manfaat besar, termasuk menanggung biaya perawatan hingga sembuh tanpa perlu rujukan, seperti di RSUD dan Yarsi,” ujar Ana.
Ia juga mengapresiasi kerja sama yang baik antara Disnaker Pasbar dan BPJS Ketenagakerjaan dalam memastikan program ini berjalan dengan cepat dan tepat sasaran.
Camat Kinali, Saparudin, dalam sambutannya turut mengapresiasi upaya Disnaker dan BPJS Ketenagakerjaan yang memprioritaskan warganya.
“Kami berterima kasih kepada Disnaker dan BPJS Ketenagakerjaan atas perhatian yang diberikan kepada warga Kinali. Semoga masyarakat yang telah menerima kartu ini dapat turut menyosialisasikan pentingnya program ini kepada yang lain,” harap Saparudin. (*/Fs)