5 Puisi Cinta Peninggalan Sapardi yang Populer

5 Puisi Cinta Peninggalan Sapardi yang Populer

Penulis dan penyair Sapardi Djoko Damono usai peluncuran buku 100 Tahun Mak Dizdar "Mak Dizdar; Antropologi Cerpen Indonesia-Malaysia-Bosnia" yang diterjemahkan olehSapardi Djoko Damono, di ajang Indonesia Internasional Book Fair, Jakarta, 10 September 2017. Tempo/Hendartyo Hanggi

Langgam.com - Sastrawan Sapardi Djoko Damono telah pergi meninggalkan kita semua kemarin, dalam usia 80 tahun. Namun karya-karyanya di bidang sastra terutama puisi banyak yang dikenang, sepertinya tak lekang oleh waktu.

Sapardi selain dikenal produktif membuat sajak, ia juga penulis novel, membuat cerita pendek atau cerpen, menerjemahkan karya sastra, mengajar, dan lain sebagainya.

Untuk karyanya di bagian puisi, Sapardi dikenal bak tabib yang menawarkan obat romantis bagi pasangan yang lagi kasmaran.

Berikut lima puisi cinta karya Sapardi Djoko Damono yang populer di masyarakat, seperti dicuplik dari tempo.co.

  1. Hujan Bulan JuniTak ada yang lebih tabah
    Dari hujan bulan Juni
    Dirahasiakannya rintik rindunya
    Kepada pohon berbunga itu.

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu.

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu.

Hujan Bulan Juni merupakan novel karya Sapardi Djoko Damono yang berisi kumpulan puisi, sajak, dan cerita. Terbit pada 1994. Hujan Bulan Juni pernah diadaptasi menjadi film pada tahun 2017 dengan judul yang sama. Film ini diperankan oleh Adipati Dolken dan Velove Vexia.

  1. Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Aku Ingin merupakan salah satu puisi yang ada di dalam buku Hujan Bulan Juni. Kata-katanya begitu romantis dan mengisyaratkan arti sebuah pengorbanan.

  1. Sajak-sajak Kecil Tentang Cinta

Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak

Mencintaimu harus menjadi aku

Sajak-sajak Kecil Tentang Cinta ada dalam buku karya Sapardi berjudul Melipat Jarak. Buku yang terbit pada 2015 ini merangkup sejumlah karya Sapardi yang dibuat selama sepuluh tahun terakhir, atau dari 1995.

  1. Pada Suatu Hari Nanti
    jasadku tak akan ada lagi
    tapi dalam bait-bait sajak ini
    kau tak akan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari

Puisi ini juga hadir di Hujan Bulan Juni, dan semakin menjadikan buku tersebut sebagai salah satu karya fenomenal Sapardi Djoko Damono.

  1. Yang Fana Adalah WaktuYang fana adalah waktu. Kita abadi.
    memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa
    “Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu.
    Kita abadi.

Puisi ini hadir dalam buku kumpulan puisi Perahu Kertas yang terbit pada 1983. (Osh)

Baca Juga

Seorang operator excavator yang melakukan pengerukan material lahar dingin di Kelok Hantu Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar),
Seorang Pekerja Normalisasi Sungai di Kelok Hantu Meninggal akibat Terseret Arus Sungai Berhulu Gunung Marapi
Kecelakaan maut terjadi di Jorong Batang Gadih, Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar pada Senin (9/10/2023)
Kecelakaan Maut di Batipuh Tanah Datar, 1 Pengendara Motor Meninggal
Seorang petugas Balai Benih Ikan Provinsi Sumbar wilayah Sungai Nipah meninggal dunia akibat tenggelam di Pantai Sungai Nipah,
Seorang Petugas Balai Benih Ikan Meninggal Akibat Tenggelam di Pessel
Truk Logistik Cargo Tabrak Rumah di Limapuluh Kota, 1 Warga Meninggal
Truk Logistik Cargo Tabrak Rumah di Limapuluh Kota, 1 Warga Meninggal
Langgam.id - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia hari ini.
Berita Duka: Menpan RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia
Anggota DPRD Padang: Wawako Tidak Perlu Lagi Dibicarakan
Baru 4 Bulan Menjadi PAW, Anggota DPRD Padang Lauwwira Meninggal Dunia