4,65 Persen Air Minum di Padang Tidak Layak, Masyarakat Diminta Cerdas saat Isi Ulang

4,65 Persen Air Minum di Padang Tidak Layak, Masyarakat Diminta Cerdas saat Isi Ulang

Ilustrasi air minum (Foto: pixabay)

Langgam.id-Asisten I Setdako Padang Edy Hasymi menyatakan sebanyak 4,65 persen air minum di Kota Padang tidak layak untuk konsumsi. Masyarakat diminta agar cerdas memilih terutama air minum isi ulang.

Edy menyampaikan itu saat mewakili Walikota Padang dalam kegiatan Review Kinerja Tahunan Program Penurunan Stunting Terintegrasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang di Hotel Pangeran Beach, Selasa (14/12/2021).

Edy saat menjadi Key Note Speaker pada kegiatan tersebut mengatakan, salah satu faktor penyebab terjadinya stunting atau gagal tumbuh pada anak adalah karena mengkonsumsi air minum yang tidak memenuhi standar kesehatan.

Ia menjelaskan saat ini air tak layak minum di Kota Padang berada di angka 4,65 persen. Air tidak layak minum itu disebabkan karena banyak warga yang mengkonsumsi air minum isi ulang, tanpa memperhatikan kelayakan depot air minum tersebut.

"Saat ini banyak depot air minum yang kita belum ketahui kualitas airnya, sumber airnya darimana serta higienitas air maupun peralatan depot itu bagaimana," katanya dikutip dari infopublik.id, Rabu (15/12/2021).

Ia juga meminta masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih air minum yang layak untuk dikonsumsi dan jangan tergiur dengan harga yang murah.

Dia menjelaskan, hingga saat ini, sumber air minum warga Kota Padang berasal dari aliran PDAM, serta dari sumur atau mata air. Persentasenya pun hampir seimbang. Pengguna PDAM tercatat sebanyak 51 persen, sedangkan 49 persen lainnya melalui sumur atau mata air.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang Feri Mulyani mengatakan, air minum yang tidak higienis dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti Diare, Kolera, Disentri, Hepatitis A, Tipus dan Polio.

"Air yang tidak bersih atau sarana depot yang tidak bersih menjadi tempat berkembangnya bakteri Ecoli, yang dapat membahayakan terutama terhadap ibu hamil dan anak-anak," katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk membiasakan memasak terlebih dahulu air minum sebelum dikonsumsi. Tujuannya untuk membunuh bakteri-bakteri yang mungkin terdapat dalam air tersebut. (*/Rahmadi)

Baca Juga

Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan sebanyak 1.569 anak stunting di Kota Padang. Hal ini sesuai dengan data Elektronik Pencatatan dan
Dinkes Temukan 1.569 Anak di Padang Alami Stunting, Terbanyak di Koto Tangah
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan sebanyak 1.569 anak stunting di Kota Padang. Hal ini sesuai dengan data Elektronik Pencatatan dan
Dinkes Padang Catat Capaian Intervensi Serentak Stunting Sentuh 98,64 Persen
Audit Kasus Stunting, Wabup Pasbar Ingatkan Peran Camat dan Wali Nagari
Audit Kasus Stunting, Wabup Pasbar Ingatkan Peran Camat dan Wali Nagari
Diapresiasi Tim Penilai, Bappeda Padang Paparkan 8 Aksi Integrasi Pencegahan Stunting
Diapresiasi Tim Penilai, Bappeda Padang Paparkan 8 Aksi Integrasi Pencegahan Stunting
Gubernur Sumbar: Berdayakan Potensi Daerah untuk Mencegah Stunting
Koto Tangah Gagas "Kalimuntiang" untuk Tangani Stunting