42 Alat Peringatan Dini Tsunami Tersebar di 7 Daerah di Sumbar, Begini Kondisinya Kini

Langgam.id-alat peringatan dini tsunami

Ilustrasi. [foto: canva.com]

Langgam.id – Pemprov Sumbar membutuhkan sebanyak sekitar 300 unit alat peringatan dini tsunami atau yang disebut dengan tsunami early warning system di sepanjang pantai yang berada di tujuh kabupaten kota sebagai alat mitigasi bencana.

Sebagaimana diketahui, hari ini Kamis (30/9/2021), tepat 12 tahun terjadinya gempa besar berkekuatan 7,6 skala richter pada 30 September 2009.

Mengantisipasi dampak gempa besar yang diiringi tsunami terjadi, Pemprov Sumbar telah memasang alat peringatan dini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Erman Rahman mengatakan, saat ini ada 42 alat peringatan tsunami yang tersebar di sejumlah lokasi dekat pantai yang tersebar di tujuh kabupaten kota.

Alat ditempatkan terutama di daerah-daerah yang padat penduduk. Adapun, tujuh daerah yang dipasangi alat peringatan dini adalah Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman.

Kemudian, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

“Kita pasang di wilayah-wilayah pesisir, namun belum semua dipasang di daerah yang padat penduduk karena keterbatasan,” katanya.

Ia menambahkan, alat itu terus dilakukan perawatan. Kemudian, untuk menjaga fungsinya, BPBD rutin uji coba dengan membunyikan alat itu setiap tanggal 26 setiap bulannya.

“Ujicoba dilakukan juga dalam rangka latihan rutin untuk menjaga kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa berpotensi tsunami,” bebernya.

Pihaknya juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dengan mengadakan sejumlah pelatihan kepada relawan.

Baca juga: Peringatan 12 Tahun Gempa 30 September di Padang Digelar Sederhana

Sehingga saat bencana terjadi, tidak gagap lagi menghadapinya. Seperti edukasi yang dilakukan di Mentawai kepada masyarakat.

“Kalau untuk daerah Kepulauan Mentawai diambil langkah-langkah evakuasi mandiri, tidak harus menunggu aba-aba dari pemerintah. Kalau gempa dirasakan keras, langsung evakuasi mandiri dan evakuasi ke wilayah yang tinggi,” katanya.

90 Alat Masih Baik

Erman menjelaskan, dari 42 alat peringatan dini tsunami yang tersebar di tujuh kabupaten kota di Sumbar, 38 diantaranya adalah milik BPBD, sementara empat diantaranya milik BMKG.

Semua alat itu ungkap Erman, berfungsi dengan baik. Namun memang ada yang dalam perbaikan.

“Berdasarkan uji coba terakhir, sekitar 90 persen alat masih berfungsi dengan baik. Sementara yang lainnya menjalani perawatan misalnya penggantian baterai dan perbaikan pesawat atau servis mesinnya,” ucapnya.

Semua perawatan tersebut ungkap Erman, dilakukan oleh pihak ke tiga. Untuk menjaga fungsinya alat rutin dihidupkan setiap satu kali sebulan.

Ia menambahkan, bahwa alat tersebut lokasinya juga termasuk aman. Apalagi kesadaran masyarakat juga sudah lebih tinggi untuk sama-sama menjaganya.

“Lokasinya di ketinggian, biasanya di atas gedung perkantoran dan pihak perkantoran biasanya juga menjaganya dengan baik karena kita percayakan kepada mereka untuk menjaganya juga,” katanya.

Ia mengatakan, setidaknya Sumbar butuh sekitar 300 alat peringatan dini tsunami itu. Pihaknya terus mengusahakan penambahan dan itu dilakukan secara bertahap.

Baca Juga

Kondisi jembatan kereta api Lembah Anai pascabanjir akhir November lalu. IST
Respon Menteri Kebudayaan Soal Rencana Pembongkaran Jembatan Kereta Api Lembah Anai
Personil kepolisian membawa jenazah korban galodo di Nagari Salareh Aia Timur.
Pemerintah Agam Setop Pencarian Korban Galodo
Jembatan kembar Silaing Padang Panjang usai diterjang banjir bandang dan longsor 27 November 2025. Foto: Kementerian PU
Kementerian PU Cek Struktur Jembatan Kembar Usai Dilanda Banjir
Jembatan kembar Silaing Padang Panjang usai diterjang banjir bandang dan longsor 27 November 2025. Foto: Diskominfo Padang Panjang.
Wali Kota Sebut Jembatan Kembar Padang Panjang Direkomendasikan Dibongkar
M. FAJAR RILLAH VESKY
Halaban, Penyambung Nafas Republik yang Terlupakan
Profil Boubakary Diarra, Gelandang Baru Semen Padang FC Asal Prancis
Profil Boubakary Diarra, Gelandang Baru Semen Padang FC Asal Prancis