40 Pengungsi Kerusuhan Wamena Mendarat di Sumbar, Mayoritas dari Pesisir Selatan

40 Pengungsi Kerusuhan Wamena Mendarat di Sumbar, Mayoritas dari Pesisir Selatan

24 Perantau Pengungsi Wamena mendarat di BIM. Ini merupakan pengungsi gelombang pertama hari ini yang dipulangkan ACT Sumbar (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Sebanyak 40 pengungsi kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua asal Sumatra Barat (Sumbar) mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Jumat (4/10/2019).

Para pengungsi bersama anak-anaknya sampai di BIM sekitar pukul 14.10 WIB. Jadwal kedatangan ini terlambat satu jam dari yang direncanakan. 40 perantau yang pulang ke Ranah Minang ini difasilitasi lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar.

Marketing Komunikasi ACT Sumbar Dana Kurnia mengatakan, hari ini, para pengungsi pulang menggunakan pesawat yang tersebar ke dalam tiga rombongan. Semua Pengungsi didatangkan langsung dari Sentani Jayapura.

Gelombang pertama 40 orang. Selanjutnya direncanakan datang pukul 16.00 WIB dengan jumlah 38 orang dan gelombang ke 3 sekitar pukul 20.00 WIB malam dan belum diketahui berapa data pastinya.

“Belum tau data pastinya, yang jelas di tiga penerbangan hari ini ada sekitar 90 orang pengungsi,” katanya.

Dana juga belum mengetahui apakah ada rombongan pengungsi lainnya menyusul pulang setelah tiga gelombang hari ini. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk kepulangan pengungsi selanjutnya.

Ia mengatakan, kebanyakan pengungsi berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan yaitu dari daerah Bayang dan Kambang.

Hingga saat ini, ACT Sumbar sudah memulangkan total 156 pengungsi asal Sumbar. Selain itu, juga tercatat 51 orang yang dipulangkan pemprov Sumbar dan 21 orang yang pulang dengan biaya sendiri.

Salah seorang pengungsi, Alpa Hendri (36) mengaku bersyukur bisa kembali pulang ke Padang. Ia mengucapkan terimakasih kepada pemerintah dan ACT yang telah membantu.

Ia juga pulang membawa istri dan 3 orang anaknya dan semua dalam keadaan selamat. Di sana, ia menjadi pedagang sembako dan kiosnya terbakar.

"Di sana (Wamena) saya mengontrak, kalau untuk kembali mungkin iya, tapi lihat situasi tunggu kondusif dulu," katanya. (Rahmadi/RC)

Baca Juga

Langgam.id - Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah turut menanggapi soal pencabutan izin lembaga kemanusian Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Mahyeldi Akui Peran Positif ACT di Ranah Minang dan Kerap Jalin Kerja Sama
Izin ACT Dicabut Kemensos RI, Ini Tanggapan Kadinsos Sumbar
Humanity Food Bus Milik ACT Dikerahkan ke Pengungsian Korban Gempa Pasbar
MUI Pariaman: Tingkatkan Peran Umat Islam Dalam Agenda Kemanusiaan
MUI Pariaman: Tingkatkan Peran Umat Islam Dalam Agenda Kemanusiaan
ACT Sumbar Kirim Truk Bermuatan 5,6 Ton Logistik untuk Korban Erupsi Semeru
ACT Sumbar Kirim Truk Bermuatan 5,6 Ton Logistik untuk Korban Erupsi Semeru
act sumbar
Kapal Ramadan Antarkan 10 Ton Bantuan untuk Muslim di Mentawai
Korban Kerusuhan Wamena
Muslim Berurai Air Mata Mengenang Anak yang “Berpulang” di Tengah Tragedi Wamena