Langgam.id - Presiden Joko Widodo memuji penanganan Covid-19 lima provinsi di Indonesia saat rapat dengan gubernur se-Indonesia, Rabu (15/7/2020). Lima provinsi tersebut adalah Yogyakarta, Bangka Belitung, Aceh, Gorontalo dan termasuk Sumatra Barat (Sumbar). Membandingkan penanganan Covid-19 dengan provinsi lain, setidaknya ada empat fakta yang bisa menjadi ukuran untuk menilai penanganan pandemi di Sumbar. Empat fakta itu adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Presiden Jokowi Puji Penanganan Covid-19 di Sumbar
1. Tes Nomor 2 Paling Masif
Sumatra Barat adalah provinsi nomor 2 di Indonesia yang paling masif melakukan tes swab melalui polymerase chain reaction (PCR) di dua labor. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto merilis lima provinsi terbanyak menggelar tes Covid-19 di Indonesia per 1 juta penduduk. Sumatra Barat (Sumbar) berada di tempat kedua terbanyak setelah DKI Jakarta.
Lima provinsi dengan pengujian terbanyak tersebut adalah DKI Jakarta, Sumatra Barat, Bali, Sulawesi Selatan dan Papua. “DKI Jakarta 26.527 tes per satu juta penduduk, selanjutnya Sumatra Barat 9.124, Bali 8.870, Sulawesi Selatan 6.288 dan Papua 5.440,” katanya, sebagaimana dilansir situs resmi covid19.go.id, Selasa (7/7/2020).
Baca Juga: Sumbar Kedua Terbanyak di Indonesia Gelar Tes Covid-19
Dari lima provinsi yang paling banyak menggelar tes ini, hanya Sumbar yang dipuji Presiden. Sebaliknya, dari lima provinsi yang dipuji itu, juga hanya Sumbar yang paling masif melakukan tes, sebagaimana dirilis Gugus Tugas Nasional ini.
2. Tingkat Positif Paling Rendah
Meski nomor dua paling masif menggelar tes, ternyata rasio temuan kasus positif Covid-19 dari spesimen swab yang Sumbar adalah yang terendah se-Indonesia. Persentase positivity rate (PR) Sumbar tersebut adalah 1,8 persen. Artinya, temuan kasus positif saat ini hanya 1,8 persen dari banyaknya spesimen yang telah diperiksa. Hal tersebut berdasar data Kementerian Kesehatan yang dirilis 29 Juni.Di bawah Sumbar, 4 provinsi dengan positivity rate rendah adalah Yogyakarta, Riau, NTT dan Bangka Belitung.
Baca Juga: Rasio Positif Covid-19 dari Spesimen Terperiksa di Sumbar Terendah se-Indonesia
Data itu kemudian dilansir oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sumbar, Sabtu (4/7/2020). “Sumatra Barat menduduki peringkat pertama untuk provinsi dengan persentase positivity rate (PR) Covid-19 terendah di Indonesia. Positivity rate adalah rasio antara jumlah kasus positif dibanding jumlah spesimen yang diuji. Yang diharapkan adalah, semakin banyak spesimen yang diuji dan semakin kecil ketemu yang positif,” sebut rilis itu.
3. Angka Kesembuhan Tinggi
Jumlah kasus Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) hingga Rabu (16/7/2020) sore, telah mencapai 805 orang. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jasman Rizal pada Rabu sore merilis, dari jumlah tersebut sebanyak 687 orang (85,3 persen) telah dinyatakan sembuh. Selain yang telah sembuh, 44 orang (5,5 persen) masih dirawat di berbagai rumah sakit dan 42 orang (5,2 persen) isolasi di berbagai fasilitas. Sementara, meninggal dunia 32 orang (4 persen).
Baca Juga: Lebih 85 Persen Pasien Corona di Sumbar Telah Sembuh, Berikut Sebarannya
Tingkat kesembuhan di Sumatra Barat, jauh di atas rata-rata nasional. Di Indonesia, dari total 80.094 kasus positif hingga Rabu sore, baru 39.050 (48,75 persen) yang sembuh. Situs resmi gugus tugas nasional merilis, selain yang sembuh, sebanyak 3.797 orang meninggal dunia dan sisanya masih menunggu pulih.
4. Peringkat Positif di Nasional Terus Turun
Rendahnya positivity rate di Sumbar disertai naiknya kasus positif di provinsi lain, membuat peringkat Sumbar secara nasional terus turun. Sumbar sempat nomor 1 terbanyak angka positif di Sumatra, dan dalam catatan Langgam.id pernah nomor 8 nasional.
Baca Juga: Covid-19 di Sejumlah Provinsi Naik Drastis, Sumbar Turun ke Nomor 17 Nasional
Namun, saat ini meski nomor 2 terbanyak melakukan tes, berada di nomor 17 se-Indonesia. Naiknya kasus di beberapa provinsi lain yang baru masif belakangan menggelar tes, berpeluang membuat rangking Sumbar di Indonesia akan makin turun. (*/SS)