3 Bulan Jadi Kapolresta Padang, AKBP Imran Ungkap Sejumlah Modus Baru Kejahatan

Kapolresta Padang pilgub sumbar | AKBP Imran Amir

AKBP Imran Amir (ist)

Langgam.id - Modus kejahatan berkembang mengikuti berbagai perubahan situasi yang terjadi. AKBP Imran yang baru tiga bulan menjadi Kepala Polisi Resor Kota (Kapolresta) Padang menemukan beberapa modus kejahatan yang terbilang baru untuk ibu kota provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Modus kejahatan yang terbilang baru itu adalah skimming serta penipuan disertai hipnotis dengan berpura-pura sebagai Satgas Covid-19. Tim buru sergap yang diberi nama Tim Klewang dan baru-baru ini diluncurkan sudah menangkap para tersangka dua kejahatan itu.

Aksi skimming dilakukan oleh komplotan. Otaknya seorang Warga Negara Malaysia yang kini masih buron. Sementara lima warga negara Indonesia yang berasal dari Sumatra Utara berperan sebagai eksekutor.

Mereka masing-masing bernama Mangiring Laia (31), Satria Wibowo (27), Roland Reza Lubis (35), Sakban Daulay (34) dan Jamal Alamsyah Sagala (24). Modus para tersangka dengan cara memasang chip dan kamera mini persis berada di atas tombol pin dan lubang kartu mesin ATM BNI.

Pengungkapan kasus ini diapresiasi BNI dan pihak bank telah melakukan mitigasi risiko terhadap keamanan jaringan ATM milik nasabahnya, pasca terungkapnya kasus skimming ini. Data para nasabah juga dipastikan aman.

Setelah itu, tim Polresta juga menangkap dua tersangka penipuan dengan modus berpura-pura menjadi anggota Satgas Covid-19. Kedua tersangka bernama Dian Anggraini (42) dan Jefrinaldi (46) yang telah meresahkan masyarakat di situasi pandemi covid-19.

Tersangka mengaku telah beraksi di 23 lokasi wilayah Kota Padang. Tak hanya itu, di beberapa daerah lainnya tersangka juga melancarkan aksinya. Seperti tiga kali di Kota Bukittinggi dan satu kali di Kabupaten Agam hingga tiga kali di Pekanbaru.

Modus tersangka adalah menyampaikan kepada korban bahwa terpilih menjadi percontohan untuk peliputan karena bisa bebas covid-19. Bahkan saat itu korban juga diminta mengenakan baju kebaya untuk difoto.

Kemudian tersangka meminta korban membersihkan diri menggunakan odol untuk dilumuri ke tangannya, sehingga bekas di tangan yang diberikan odol susah dibersihkan. Pada saat inilah korban mulai beraksi. Ketika membersihkan tangan, perhiasan yang sudah dilepas dan diletakkan di meja dibawa kabur tersangka.

Ketika jumpa pers bersama wartawan beberapa waktu lalu, Imran meminta kepada masyarakat khususnya di Kota Padang merasa pernah menjadi korban dari aksi kejahatan tersangka dapat membuat laporan. Sebab, hingga kini pihaknya baru menerima sembilan laporan korban.

"Kami berharap masyarakat segera melapor ke kami, biar jelas. Laporan yang ada sama kami baru sembilan. Pengungkapan kasus ini berkat kerja keras personel," kata Imran.

Selain kejahatan modus baru, Imran beserta jajarannya juga membidik premanisme sudah meresahkan masyarakat. Ia menggelar razia preman di kawasan keramaian seperti Pasar Raya Padang. Sejumlah orang yang diduga sebagai preman yang melakukan pemalakan telah diamankan dan didata. Ada juga yang naik ke proses hukum lantaran membawa senjata tajam.

Imran menegaskan pihaknya terus berupaya menekan angka kriminalitas di wilayah hukum yang dipimpinnya demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Serta, mewujudkan Kota Padang zero criminal.

"Anggota, khususnya Tim Klewang bekerja 24 jam. Kami berusaha dengan dengan jajaran di Polsek menuju Kota Padang zero criminal. Kasus yang belum terungkap periode ini, kami usahakan selesai," jelasnya.

"Saya meminta seluruh anggota menjadi cambuk pengungkapan kasus. Kita tentu berharap tindak pidana kasus menurun, saat ini rangking penjelasan perkara kami juga sangat tinggi," sambung putra Ranah Minang kelahiran Padang 2 Oktober 1976 ini.

Dia menyebutkan kurung waktu September hingga November pihaknya telah mengungkap 82 kasus tindak pidana curas, curat dan curanmor. Hal ini membuktikan bahwa anggotanya bekerja. "Berarti satu hari tim bisa mengungkap 2-3 kasus. Kami terus berusaha, menuju Kota Padang zero criminal," tuturnya.

Setelah dilantik pada 31 Agustus 2020, Imran juga melakukan inovasi pelayanan untuk menjaga gangguan kamtibmas. Teranyar, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998 ini menyediakan laporan pengaduan cepat bagi masyarakat yang membutuhkan apabila mengetahui atau menjadi korban tindak pidana kejahatan. Layanan pengaduan itu dengan cara menghubungi atau pesan singkat via WhatsApp ke nomor handphone 0821-3222-3365. (Irwanda)

Baca Juga

Bantah Maigus Nasir Pernah Divonis Korupsi, Mantan Pejabat Kejagung: Fitnah
Bantah Maigus Nasir Pernah Divonis Korupsi, Mantan Pejabat Kejagung: Fitnah
Temui Penyandang Disabilitas di Kuranji, Fadly Amran Janjikan Kota Inklusif
Temui Penyandang Disabilitas di Kuranji, Fadly Amran Janjikan Kota Inklusif
Pulihkan Ekonomi Kota Padang, Fadly Amran Bakal Revitalisasi Pasar Raya
Pulihkan Ekonomi Kota Padang, Fadly Amran Bakal Revitalisasi Pasar Raya
Fadly Amran Janji Jadikan Padang Kota Sehat
Fadly Amran Janji Jadikan Padang Kota Sehat
Balanjuang dengan Warga Kuranji, Fadly Amran Berkomitmen Jadi Pemimpin yang Melayani
Balanjuang dengan Warga Kuranji, Fadly Amran Berkomitmen Jadi Pemimpin yang Melayani
Fadly Amran Janjikan UMKM Naik Kelas untuk Sejahterakan Masyarakat Padang
Fadly Amran Janjikan UMKM Naik Kelas untuk Sejahterakan Masyarakat Padang